Farhan juga menyayangkan banyaknya Menhir yang tersebar di pemukiman masyarakat seperti tidak terawat, jika kondisi tersebut dibiarkan tentu Menhir akan cepat hancur atau rusak. “Dari beberapa titik yang kita lihat, banyak Menhir yang berada di Pemukiman masyarakat yang terkesan seperti tidak dirawat. Kondisi ini jika dibiarkan tentu kedepannya akan membuat Menhir cepat hancur atau rusak” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota, Syukrianda mengatakan bahwa bahwa setiap Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota memiliki potensi wisata, termasuk Maek dengan adanya Menhir dan pemandangan yang indah. Potensi wisata yang ada dimasing-masing Nagari tidak bisa dikelola tanpa adanya kolaborasi antara masyarakat, Pemerintah Nagari dan Pemerintah Kabupaten serta pihak-pihak terkait.
“Di setiap Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota memiliki potensi pariwisata, tentu semua pihak harus ikut terlibat dan berkolaborasi dalam pengelolaan, sehingga nantinya bisa berdampak banyak bagi masyarakat,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Ia juga menambahkan, Pariwisata itu tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata saja, karena mesti ada infrastruktur penunjang seperti jalan dan sarana prasarana. Termasuk juga keramahan masyarakat nagari dalam menyambut kedatangan wisatawan baik lokal, regional, nasional maupun mancanegara. “ Selain Dinas Pariwisata, dukungan juga harus diberikan pihak lain, diantaranya terkait infrastruktur penunjang seperti jalan dan sarana prasarana. Termasuk juga keramahan masyarakat Nagari dalam menyambut kedatangan wisatawan baik lokal, regional, nasional maupun mancanegara,” tambahnya. Ia juga mengakui sangat minimnya informasi terkait dengan Menhir yang ada di Maek, terutama terkait dengan tulisan serta makna yang ada pada tulisan yang terdapat pada Menhir. (uus)




















