LIMAPULUH KOTA, METRO–Pengunjung atau wisatawan yang datang berkunjung ke Wisata Minat Khusus, Menhir di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan Kabupaten Limapuluh Kota mengeluhkan minimnya informasi terkait benda Cagar Budaya yang tersebar di Nagari itu. Selain minimnya informasi, juga banyak Menhir yang berada di kawasan pemukiman masyarakat yang terkesan tidak terawat atau tidak mendapat perhatian dari pihak terkait. Padahal Menhir yang merupakan Cagar Budaya itu tidak ada di daerah lainnya. Jikapun ada, Namum jumlahnya tidak sebanyak yang ada di Nagari Maek.
Selain itu, pengunjung yang datang juga mengeluhkan infrastruktur jalan ke Nagari Maek masih banyak jalan rusak dan berlobang. Kondisi tersebut bisa menyebabkan minat wisatawan datang jadi berkurang, sebab akses jalan dinilai penting bagi wisatawan/pengunjung.
Hal tersebut diungkapkan Farhan (25) pengunjung asal Kabupaten Tanah Datar. Pria yang tertarik untuk melihat dari dekat peninggalan sejarah berupa Menhir itu rela datang jauh-jauh hanya untuk melihat langsung bukti-bukti peradaban masa lalu berupa batu itu.
“Nagari Maek yang terkenal dengan Negeri seribu Menhir, tentu memiliki magnet tersendiri yang mengundang pengunjung atau wisatawan untuk datang melihat langsung bahwa ada bukti peradaban masa lalu di Nagari ini. Bukti-bukti tersebut tersebar di berbagai tempat,” ucapnya baru-baru ini.
Namun menurut Farhan, setelah datang dan melihat langsung Menhir di Jorong Koto Godang Nagari Maek, tidak banyak informasi yang bisa ditemui di lokasi. Baik terkait tulisan serta makna yang ada pada tulisan yang terdapat pada Menhir atau Batu Tagak. Tentu sebagai pengunjung yang belum tahu banyak terkait tentang Menhir, kita butuh adanya informasi yang dipasang di lokasi Menhir ini, sehingga bisa menggambarkan apa itu Menhir, kenapa dibangun dan informasi lainnya terkait Menhir,” ucapnya.