Adapun untuk tahun 2024 ini, Kota Payakumbuh juga menyampaikan usulan 4 calon sekolah adiwiyata nasional, 3 calon sekolah adiwiyata provinsi, dan pembinaan terhadap 16 calon sekolah adiwiyata kota.
“Dengan komitmen yang kuat dari Pemko Payakumbuh, pihak sekolah, dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, kita yakin gerakan ini akan membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masa depan generasi muda di Kota Payakumbuh,” tutupnya optimis.
Usai pemaparan, Sekda Rida Ananda beserta tim verval dari KLHK RI dan OPD terkait melaksanakan kunjungan lapangan ke SDN 31 Kota Payakumbuh dan SMPN 9 Kota Payakumbuh.
Kedatangan rombongan disambut dengan Tari Pasambahan dan Tari Galuik Anak Kewi oleh para siswa, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan implementasi GPBLHS di sekolah.
Sampah yang ada diolah menjadi kursi dan meja ecobrick, cairan eco-enzyme, kerajinan tangan, pupuk organik, dan barang bernilai guna lainnya. Sekolah juga menunjukkan kemandiriannya dengan adanya kebun jeruk lemon siap olah dan siap jual.
Menariknya lagi, peninjauan di lingkungan sekolah tersebut turut disemarakkan oleh tim dan kader adiwiyata sekolah yang terlihat piawai dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh tim KLHK RI.
“Harapannya, hal ini dapat terus dioptimalkan bahkan ditularkan ke daerah lain. Jadi bukan sekedar penghargaan, namun lebih dari itu, GPBLHS mengakar kuat dalam kebiasaan sehari-hari para siswa,” tegasnya. “Semoga dengan adanya kunjungan ini GPBLHS bisa membudaya di lingkungan sekolah di Kota Payakumbuh,” pungkasnya. (uus)