Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, perjuangan untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. “Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar,” ucap Bupati.
Dilanjutkan Bupati, Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. “Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” ucap Bupati sembari mengakhiri sambutan tertulis Mendikbud Ristek.
Upacara bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Limapuluh Kota cukup hikmad dan meriah serta dihadiri Forkopimda, Sekda Herman Azmar, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Kabag, Camat, tokoh pendidikan, serta diikuti ratusan peserta upacara yang terdiri dari utusan OPD, PGRI, Sekolah, hingga pelajar. Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan Satya Lancana Karya Satya dan penghargaan bagi Kepala Sekolah yang memasuki masa purnabakti tahun 2023 dan 2024. (uus)