Rida Ananda: Penanggulangan Bencana Merupakan Tanggung Jawab Bersama

SIMULASI— Tim BPBD saat melakukan simulasi penyelamatan orang dari atas gedung.

POLIKO, METRO–Pemko Payakumbuh menggelar Apel Siaga dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2024, akhir pekan kemarin di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh.

Apel Kesiapsiagaan Bencana ini dilaksanakan sesuai amanat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dicanangkan setiap tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana.

Apel dipimpin Pj. Wali Kota Payakumbuh yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Rida Ananda, dan diikuti BPBD Kota Payakumbuh, Satpol PP, unsur relawan masyara­kat seperti KSB, PMI, Ta­gana, Pramuka, Rapi dan Orari.

Sekda Rida Ananda me­nyebutkan, bahwa Ko­ta Payakumbuh memilki kondisi geografis yang terletak di daerah dataran tinggi dan merupakan bagian dari Bukit Barisan dengan rata-rata ketinggian 514 m di atas permukaan laut, yang memungkinkan terjadinya bencana.

“Hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kebencanaan di Payakumbuh antara lain bencana angin puting beliung, pohon tumbang, kebakaran dan baru-baru ini terjadi banjir saat intensitas hujan tinggi,” kata Sekda Rida Ananda.

Maka dari itu, Rida mengatakan, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, baik itu pemerintah maupun masyarakat. Ha­rus bersama-sama proaktif dari penanganan darurat menjadi pengurangan risiko bencana.

“Untuk itu kami atas nama Pemerintah Daerah, mem­berikan apresiasi dan peng­hargaan kepada BPBD Payakumbuh atas gagasan mengadakan ke­giatan ini,” ujarnya.

Sekda Rida berharap, selain meningkatkan kemampuan (skill – red) baik dari petugas BPBD ataupun relawan dan ma­sya­rakat, diperlukan adanya sensitifitas akan apa yang terjadi disekitar masya­rakat.

“Harus ada rasa memiliki dan sadar terhadap kebencanaan. Dengan itu kita akan mempersiapkan antisipasi apapun yang akan terjadi. Selebih itu, perlu adanya nilai ibadah dalam setiap tugas yang menjadi kewajiban kita,” harapnya.

Selepas apel, BPBD Payakumbuh bersama relawan masyarakat melakukan simulasi gempa bumi dengan membunyikan sirine secara serentak sebagai tanda peringatan dini.

Saat simulasi tersebut diperlihatkan bagaimana cara melindungi diri dari bencana gempa bumi, ser­ta cara penyelamatan korban yang tertimpa reruntuhan gedung. “Simulasi ini merupakan upaya kita meningkatkan budaya siaga dan budaya tanggap bencana di kalangan masyarakat,” ucapnya.

“Atas nama Pemerintah Daerah, kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BPBD dan tim relawan masya­rakat atas evakuasi bencana yang dilakukan selama ini. Mudah-mudahan kita semakin solid dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa bencana,” pung­kasnya. (uus)

Exit mobile version