PDG. KADUDUK, METRO–Pasar Rakyat Pusat Payakumbuh II Padang Kaduduak di Kelurahan Togo Koto Diateh Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, setelah Enam tahun diresmikan oleh Wali Kota Payakumbuh saat itu Riza Falepi, hingga saat ini kondisinya masih sepi dari pedagang dan pembeli.
Keberadaan Pasar itu tidak seperti yang diharapkan karena banyak pedagang yang tidak mau membuka Toko ataupun berjualan di Lapak yang disediakan akibat tidak adanya masyarakat yang datang untuk berbelanja. Jikapun ada yang membuka toko, itupun hanya satu atau dua pedagang. Kondisinya pun sama, transaksi jual beli tidak seperti yang diharapkan, sehingga mereka seperti ogah-ogahan untuk berjualan. Padahal sejumlah cara telah dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Koperasi dan UKM agar pasar yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus Penugasan Pasar tahun 2016 Kementrian Perdagangan Republik Indonesia mencapai Milyaran itu ramai, namun upaya itu tak jua berhasil.
Diantara upaya yang dilakukan adalah membangun sejumlah perkantoran di Kawasan Pasar Padang Kaduduak, Fasilitas olahraga, Kantor bersama hingga “mengancam” mengambil toko atau lapak/kios jika tak kunjung ditempati atau dibuka, namun Pasar Padang Kaduduak tak jua bangkit.
Kondisi sepinya Pasar Padang Kaduduak diungkap Doly, seorang pedagang di Pasar Padang Kaduduak. Ia memilih tidak berjualan di Ramadhan tahun ini karena sepi. “Tadi saya sudah datang ke Pasar Padang Kaduduak, rencananya akan buka toko, tapi karena sepi, saya urungkan niat,” ujarnya, akhir pekan kemarin.
Dari pantauan dilapangan terlihat di pintu masuk pasar terdapat satu buah bangunan permanen yang diperkirakan Pos Keamanan, bangunan tersebut nampak tak terawat, selain bagian dinding bagian atas yang mulai berjamur dan kotor, pintu WC didalam juga terlihat rusak, sampah berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak enak, sangat jelas terlihat bangunan itu tidak pernah dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Melirik ke bagian lain, terlihat puluhan toko berjejer dengan kunci kedai masih terpasang, bahkan lampu luar toko masih menyala seakan mencoba “bersaing” dengan teriknya matahari. Tidak itu saja, di bagian dalam, terlihat lapak/kios yang juga tak termanfaatkan dengan baik, meski telah diberi penanda untuk pedagang harian, sayuran dan lainnya. Justru yang terlihat gerobak pedagang sarapan pagi/lontong.
Diatas kios/lapak yang telah diberi keramik/marmer justru terlihat sejumlah remaja berpakaian sekolah tengah beristirahat siang.
Sebelumnya, menanggapi kondisi Pasar Padang Kaduduak yang tetap “setia” dengan sepi pedagang maupun pembeli itu, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Armen Faindal, SH angkat bicara. Menurutnya, atas kondisi pasar seperti itu harus segera dicarikan solusi secara bersama-sama, agar bangunan yang telah dibangun dengan dana besar itu tidak menjadi sia-sia, bahkan ditingkat DPRD hal itu juga pernah dibicarakan.
“Pertama tentu kita tetap apresiasi dengan telah dibangunnya Pasar tersebut, namun belakangan timbul persoalan, pasar tidak ramai. kurang peminat, baik pedagang maupun pembeli, hal ini tentu perlu dipecahkan/dicarikan solusi bersama oleh Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menambahkan, Pemerintah Daerah perlu segera mencari cara/berupaya agar Pasar yang dibangun dengan dana besar itu tidak sia-sia. Selain itu kedepan terkait pembangunan berbagai fasilitas publik, ia berharap bisa direncanakan dengan baik, agar dikemudian hari tidak sia-sia dan tak termanfaatkan. “Kedepan tentu perlu kajian/perencanaan yang lebih baik agar apapun fasilitas publik yang dibangun tidak sia-sia,” tutupnya. (uus)