TPID Selenggarakan HLM, Beras dan Cabai Berpotensi Tingkatkan Inflasi di Limapuluh Kota

BERSAMA—Bupati Limapuluhkota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo bersama instansi terkait dalam penanggulangan inflasi di daerah.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Inflasi merupakan sa­lah satu penentu keberhasilan pembangunan eko­nomi. Mendekati lebaran idul fitri, sejumlah komoditi menyumbang inflasi cukup tinggi di Limapuluh Kota diantaranya ca­bai merah, beras, dan mi­nyak goreng. Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Limapuluh Kota bersama Bank Indonesia (BI), Bulog dan For­kopimda menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) di Ruang Rapat Bupati, pada Selasa, (26/3).

HLM tersebut utama­nya membahas upaya masing-masing instansi dalam menekan angka inflasi. Secara berurutan, Kepala Bulog Bukittinggi, Sri Wahyuni, Kepala Bank Indonesia Endang Kurnia Saputra, dan Bupati Lima­puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo memaparkan langkah-langkah jitu dalam menekan inflasi.

Dipandu Sekdakab Her­man Azmar, HLM turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kepala BPS Yudi Yos Elvin, Sales Brand Manager Pertamina Patra Niaga Rayon IV Sumbar Yudhistira, Para Asisten, dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah Pemkab Limapuluh Kota.

Bupati Safaruddin da­lam pemaparannya me­ngatakan harus adanya kolaborasi dalam upaya antisipasi peningkatan harga terutama H-10 dan H+10 lebaran. “Kesiapan pemerintah sangat diperlukan di tengah mening­katnya aktivitas dan mobilitas masyarakat di bulan ramadhan. Sinergitas TPID sangat diperlukan khususnga dalam stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, kelancaran distribusi serta ke­tersediaan bahan pokok,” ungkapnya.

Bupati lebih rinci me­ngatakan ada sejumlah langkah pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh TPID Limapuluh Kota diantaranya, alokasi APBD senilai Rp.13 Milyar untuk penanggulangan inflasi di tahun 2023 yang tersebar di 8 OPD.

Kemudian pemantau­an harga bahan pokok setiap hari oleh petugas Dinas Pangan, pemantauan langsung Forkopimda Lima­puluh Kota, pengecekan stok beras di Bulog, bantuan pangan bagi 3000 KK miskin ekstrem dan Gerakan Pangan Murah di sejumlah titik di Limapuluh Kota.

“Terselenggaranya HLM TPID 2024 diharapkan dapat terciptanya ko­labarasi seluruh stake holder demi menjaga tren positif pertumbuhan eko­nomi Kabupaten Limapuluh Kota dengan nilai 4,55% di tahun 2023,” pung­kasnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endang Lestari mengatakan ada sejumlah komoditi yang akan berpotensi me­ningkatkan inflasi di Lima­puluh Kota yakni beras dan cabe. Ia mendukung penuh upaya TPID melalui pelaksanaan gerakan pangan murah di sejumlah titik di Kabupaten Limapuluh Kota. “Bank Indonesia siap membantu  memfasilitasi biaya biaya perlengkapan dan biaya fasilitas lainnya serta ongkos angkut komoditas pangan dalam penyelenggaraan GPM,” tuturnya. (uus)

Exit mobile version