Dilanda Bencana di Kabupaten Lima Puluh Kota, 515 KK Terdampak

TINJAU— Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol dan anggotanya meninjau lokasi banjir, kemarin.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Tingginya intensitas curah hujan tiga hari belakangan menyebabkan terjadinya bencana longsor dan banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Setidak­nya tiga kecamatan me­ngalami dampak bencana alam ini diantaranya Kecamatan Akabiluru, Bukik Barisan dan Harau.

Jenis kerusakan yang ditimbulkan mulai dari kerusakan infrasruktur jalan, irigasi, dan lahan pertanian/perkebunan. Sampai Minggu (2/10), malam genangan air se­tinggi ±30 cm melanda kawasan pemukiman di Jo­rong Purwajaya, Harau dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.

“Potensi curah hujan ekstrim masih berpeluang terjadi, untuk itu diharapkan kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama pengguna jalan umum serta warga yang bermukim di Kawasan ra­wan bencana longsor dan banjir,” ucap Kalaksa BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Rahmadinol.

Disampaikannya, lebih lanjut dampak bencana sampai tadi malam, dije­las­kan Kalaksa BPBD, tercatat longsor terjadi pada ruas jalan Negara Km 114 dan kerusakan irigasi di Nagari Batu Hampa, Aka­biluru. Kondisi sejenis juga menimpa pada ruas jalan antara Simpang Andiang-Maek dan ruas Jalan Ro­nah- Ampang Gadang II Nagari Maek. Kerusakan infrastruktur jalan dalam kategori rusak sedang dan berat, telah mengakibatkan terjadinya gangguan lalu lintas dan beberapa rumah penduduk teriso­lasi.

Sementara itu, banjir ini juga telah merusak lahan dan tanaman pertanian di sejumlah nagari di Kecamatan Harau antara lain Harau, Tarantang, Koto Tua, Taram, Bukik Limbuku, dan Solok Bio Bio. Rahmadinol juga me­nyebutkan sebanyak 515 Kepala Keluarga (KK) me­ngalami kerugian pada bencana ini. “Masyarakat yang terdampak dialami oleh warga Jorong Purwayaja,  Sarilamak seba­nyak 10 KK, Jorong Aua Duri, Maek sebanyak 135 KK dan Jorong Ampang Gadang II, Maek seba­nyak 370 KK,” tutur Rahmadinol.

Upaya penanganan bencana alam ini, BPBD telah melakukan kordinasi dengan Pemerintah Nagari, Dinas Pekerjaan U­mum dan Perumahan Rak­yat (PUPR), Polres Limapuluh Kota, Polres Payakumbuh dan Kodim 03/06 Limapuluh Kota. Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah melakukan ceking ke lokasi bencana. Selanjutnya, Rahmadinol menginformasikan kondisi terkini jalan Negara Km 114  di Nagari Batu Hampa sudah bisa dilewati oleh kendaraan.

Dia menyebut, Senin (3/10), siang air yang meng­genangi pemukiman dan Jalan serta area pertanian sudah surut bahkan untuk yang dipemukiman sudah tidak ada lagi. Kemudian genangan air di area jalan juga tidak ada lagi. “Sekarang genangan banjir sudah tidak ada lagi. Mudah mudahan, semua­nya kembali normal,” ha­rapnya. (uus)

Exit mobile version