Bertekad Kembalikan Tradisi Buru Babi yang Beradat dan Bermartabat

Verry Mulyadi Jabat Ketua Umum PORBBI Sumbar
PADANG, METRO – Verry Mulyadi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Olahraga Berburu Babi Indonesia (PORBBI) Sumatera Barat periode 2018-2023, dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke II yang dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Payakumbuh, Jumat (21/22) dan Sabtu (22/12). Usai terpilih sebagai Ketua Umum, Verry Mulyadi berkomitmen akan terus melestarikan tradisi berburu babi, sesuai tradisi minang yang beradat dan bermartabat. Pasalnya, berburu babi merupakan tadisi yang berasal dari ranah minang, warisan dari nenek moyang secara turun temurun yang mengandung nilai-nilai adat dan sosial. “Dengan terpilihnya saya sebagai ketua PORBBI Sumbar, kami akan menggerakkan berberapa visi dan misi. PORBBI berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat.  PORBBI hadir membantu nasyarakat, mensinergikan dengan program pemerintah untuk memberantas hama babi,” kata Verry saat jumpa pers, Senin (24/12).
Verry menjelaskan berburu babi sudah ada sejak dulunya di ranah minang yang diwariskan secara turun temurun. Olahraga buru babi berasal dari minang, yang kini sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dibawa oleh para perantau minang. Berburu bai bukanlah sekedar hobi, namun di dalam olahraga ini terkandung nilai-nilai adat dan budaya.
“Dalam berburu babi, tata caranya pelaksaaannya diatur oleh adat. Tidak bisa seenak kita saja. Zaman sekarang, adat inilah yang sudah banyak dikesampingkan oleh para peburu babi. Misalkan sebelum berburu, izin dulu dengan niniak manak, hingga melepaskan anjing ada aturannya sehingga tidak membahayakan dan juga merusak lahan pertanian,” ungkap Verry.
Melihat fenomena itulah, Verry berkomitmen hadirnya PORBBI untuk mengembalikan nilai-nilai adat dalam olahraga ini sehingga sesuai dengan sejarah para leluhur melakukan buru babi sapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Menyelaraskan kegiatan mulia mengontrol hama di area pertanian, namun tetap menjaga alam, ataupun lahan pertanian tersebut. “Kita kembalikan tradisi buru babi ke akar adat istiadat yang menjadi salah satu dari visi yang kami emban.
PORBBI dijadikan sebagai alat pemersatu masyarakat dan kekompakan. Ini yang akan selalu dijaga, PORBBI menyatu untuk kebersamaan,” ungkap Verry.
Selain itu, Verry menambahkan PORBBI yang notabenenya memiliki peminat yang banyak, maka visi selanjutnya membangun struktur organisasi dan melakukan pendataan semua keanggotaan mulai dari kabupaten/kota, Kecamatan, keluarahan/nagari, jorong, hingga korong di wilayah Sumbar. “Jumlahnya pecinta olahraga buru babi ini sangat banyak. Hal itu dapat dilihat di dalam group yang ada di media sosial. Pendataan anggota tujuannya untuk menggerakkan misi sosial. Kami juga punya program sosial dengan membuat Tim Reaksi Cepat (TRC) kebencanaan PORBBI. Nantinya anggota PORBBI akan membantu penanganan bencana secara sukarela,” ujar Verry.
Verry menuturkan pihaknya juga akan terus membangun sinergitas dengan stakeholder terkait juga dibangun. Orahraga ini juga menyangkut nyawa dan rentan mengalami kecelakaan, sehingga kedepan para anggota PORBBI akan diasuransikan. Selain itu, pihaknya juga akan membuat kalender alek buru babi yang bertujuan agar kegiatan buru babu terjadwal.  “Dampak dari alek buru babi juga berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Setiap ada kegiatan ini, dihadiri 3 ribu sampai 5 ribu orang. Alek buru babi diatur sedemikian rupa. Hingga tidak bentrok dengan kegiatan tanam pertanian masyarakat di titik titik kawasan perburuan. Ini juga kita sinergikan dengan stakeholder, bisa dengan dinas pariwisata dan juga niniak mamak setempat,” pungkasnya. (rgr)

Exit mobile version