LIMAPULUH KOTA, METRO–Persoalan banjir yang terus terjadi hampir setiap hujan deras turun sepanjang tahun di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota, telah menimbulkan kerusakan dan kerugian materi berkepanjangan bagi masyarakat. Belum lagi rasa cemas dan khawatir dialami warga terutama yang dilintasi daerah aliran batang Kapur.
Koordinator Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Ampera, Syawaluddin Ayub, ketika diminta komentarnya terkait terus terjadinya bencana alam banjir di kawasan Kapur IX yang terus menerus, berharap kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V dan Balai Wilayah Sungai Riau untuk serius memperhatikan penanggulangan kawasan Sungai Batang Kapur yang menjadi penyebab terjadinya banjir di daerah penghasil gambir terbesar di tanah air itu.
“Penanggulangan wilayah sungai, khususnya wilayah Sungai Batang Kapur tidak bisa setengah hati. Artinya, pihak Balai Wilayah Sungai harus serius melakukan normalisasi Batang Kapur, agar banjir bandang tidak terjadi lagi setiap tahun di daerah itu,” sebut Syawaluddin Ayub.
Menurut Syawaluddin Ayub yang juga tokoh masyarakat Lima Puluh Kota ini banjir yang terjadi di kawasan Kapur IX, disebabkan terjadinya pendangkalan terhadap Sungai Batang Kapur. Sehingga tingginya debit air saat hujan dikawasan hulu tidak tertampung oleh sungai akibat terjadi pendangkalan aliran sungai disebabkan sedimentasi.
“Pendangkalan sungai terjadi karena adanya pengendapan partikel padatan yang terbawa oleh arus sungai. Partikel ini dapat berupa sampah dan yang terutama partikel tanah akibat erosi yang berlebihan. Jalan keluar untuk mengatasi agar sungai Batang Kapur tidak meluap lagi, harus dilakukan penggerukan karena saat ini telah terjadi pendangkalan,” ungkap Syawaluddin Ayub.
Menurut Syawaluddin Ayub, kerusakan lingkungan akibat luapan Sungai Batang Kapur tidak hanya terjadinya pendangkalan sungai. Namun dibanyak titik sepanjang aliran Sungai Batang Kapur, telah terjadi kerusakan parah seperti runtuhnya tebing sungai yang telah merusak badan jalan, persawahan dan perkebunan penduduk.
Sementara itu tokoh masyarakat Kecamatan Kapur IX, Syafrial, ketika diminta komentarnya terkait keresahan masyarakat Kecamatan Kapur IX yang masih dihantui rasa takut jika terjadinya banjir bandang susulan, berharap kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Balai Wilayah Sungai Riau melakukan normalisasi menyeluruh sepanjang aliran Sungai Batang Kapur.
“Ketika Wakil Gubernur Sumbar, Audi Joinaidy, berkunjung ke Kecamatan Kapur IX beberapa minggu lalu, masyarakat Kecamatan Kapur IX sudah menyampaikan aspirasi mereka terkait persoalan banjir yang selalu menghantui masyarakat Kecamatan Kapur IX,” sebut Syafrial.
Diakui Syafrizal, untuk penanggulangan kerusakan pasca banjir di kawasan Kapur IX, tidak bisa dengan alokasi anggaran sedikit. “Kalau Balai Wilayah Sungai Sumatera V hanya mengucurkan dana terbatas atau berjumlah ratusan juta rupiah, tentu anggaran sebanyak tersebut hanya mampu mengatasi kerusakan sisi tebing sungai dengan memasang beronjong ditempat tertentu saja. Padahal, dampak banjir bandang akibat luapan banjir sungai Batang Kapur tersebut telah merusak badan jalan dan jembatan serta sarana irigasi persawahan penduduk,” ulas Syafrizal.
Dia berharap, untuk mengatasi agar banjir tidak terjadi lagi di kawasan Kapur IX, pihak Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V harus melakukan normalisasi sungai.
Sementara itu seorang tokoh muda Kecamatan Kapur IX yang saat ini sedang diberi amanah sebagai wakil rakyat di DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi Partai Hanura, Gusti Randa, mengakui bahwa kondisi sungai Batang Kapur telah terjadi pendangkalan yang sudah berlangsung cukup lama.
“Kondisi Sungai Batang Kapur sudah semestinya dilakukan pengerukan sebagai tindak lanjut normalisasi. Kita harap Balai Wilayah Sungai V (BWS) Sumatera V supaya segera melakukan upaya penanganan agar pada saat musim hujan warga masyarakat tidak lagi selalu menjadi langganan banjir, dan kerugian materi tidak selalu dialami warga setiap tahun,” sebutnya. (uus)




















