LGBT Haram, Tidak Ada Tempat bagi Pelaku Maksiat

KUBUGADANG, METRO – Ribuan warga dari berbagai unsur di Kota Payakumbuh turun ke Jalan menolak keberadaan Lesbian Gay Bisex dan Transekaual (LGBT) di Kota kebanggaan mereka.
Aksi yang digelar berupa orasi dan Long March tersebut digelar Senin (5/11) sekitar pukul 08.00 Wib. Selain unsur pelajar, siswa, OKP, dan Ormas keagamaan juga ikut sejumlah ustad/ulama di Kota Payakumbuh. Diantaranya Ust. Rinaldi, Ustad M. Siddieg, Muhandi Andi Torang, Ust. Hasbih, Nasril Cutin serta lainnya.
Dalam kegiatan yang digagas KNPI Kota Payakumbuh, ribuan peserta aksi menggelar Long March dari Gor Kubu Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara menuju Simpang Labuah Basilang. Teriakan takbir dari massa Majelis Mujahidin makin menambah semangat peserta. Selain itu, juga diteriakkan anti LGBT, LGBT Haram dan tidak ada tempat bagi pelaku maksiat.
Ust. Rinaldi dari Majelis Mujahidin mengatakan bahwa keikutsertaannya dan MMI dalam kegiatan ini karena kekhawatiran terhadap pelaku LGBT dan maksiat di Kota Payakumbuh yang semakin mengkhawatirkan.
”Kita dukung dan apresiasi kegiatan yang digagas KNPI ini, kita sengaja ikut ambil bagian dalam kegiatan ini karena sangat kuatir dengan keberadaan LGBT dan kemaksiatan di Payakumbuh,” ujarnya.
Ustad yang aktif berdakwah dan membela agama ALLAH itu juga mengatakan bahwa kegiatan yang ia ikuti tidak ada unsur politik.
Sementara Muhandi Andi Torang yang juga ambil bagian dalam kegiatan tersebut mengaku sangat mendukung apapun kegiatan-kegiatan yang bernilai positif dan membangun, apalagi akso Tolak LGBT dan penyakit masyarakat kali ini yang pertama dan diikuti Ribuan peserta.
” Kita sangat dukung kegiatan ini, semoga bisa berdampak pada berkurangnya pelaku maksiat dan LGBT di Payakumbuh,” ujarnya.
Long March tersebut juga melewati pasar Ibuah-Tugu Adipura- Simpang Benteng dan berakhir kembali di Kawasan Gor. Menariknya, aksi IJI juga diikuti puluhan anak-anak yang dibawa orang tua mereka. (us)

Exit mobile version