LIMAPULUH KOTA, METRO – Ibu-ibu PKK dan Pemudi Nagari Taram berjibaku memasak makanan siap saji untuk pengungsi korban banjir yang terjadi di Nagari Taram. Setiap hari kaum ibu ini memasak pagi dan sore hari untuk sedikitnya 200 bungkus nasi.
Nasi siap saji yang telah dibungkus dari Dapur umum yang ada di kantor Jorong Subarang dan tenda pengungsian akan diantarkan langsung ke tempat-tempat masyarakat korban banjir yang tersebar dibeberapa tempat seperti tenda pengungsian dan tempat keluarga korban banjir.
”Memang Ibuk-ibuk PKK dan Pemudi nagari yang memasak untuk pagi dan sore, dua kali sehari. Dari dapur umum ini makanan siap saji yang kita bungkus diantarkan langsung dengan menggunakan kenderaan ketempat-tempat korban banjir di tenda darurat dan tempat karib kerabatnya,” cerita Camat Harau Andri Yasmen, Senin (5/11) dari dapur umum korban banjir di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau.
Disampaikannya, untuk saat ini korban banjir tidak bisa berbuat banyak. Hanya bantuan dari pemerintah dan para relawan kemanusiaan yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan makanan korban banjir. Untuk saat masyarakat terdampak bencana banjir akibat luapan Batang Sinamar membutuhkan makanan siap saji, air bersih dan obat-obatan.
Untuk makanan siap saji sudah didirikan dapur umum oleh Pemerintah, bantuan dari masyarakat juga sudah mengalir untuk korban bencana banjir di Taram. Sedangkan untuk kesehatan masyarakat korban banjir sendiri juga sudah didirikan posko kesehatan dilokasi. Dan tim medis juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat diposko kesehatan.
“Untuk saat ini masyarakat kita butuh makanan siap saji. Untuk obat-obatan sendiri sudah ada posko kesehatan dan berbagai keluhan kesehatan yang dirasakan masyarakat seperti gatal-gatal dan diare sudah dapat ditangani di posko kesehatan,” sebut Camat.
Untuk saat ini disampaikan Camat, kondisi air memang sudah surut. Namun kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan diwilayah Lima Puluh Kota dan daerah sekitarnya tetap menjadi kekhawatiran. ”Memang air mulai surut, dari awalnya ketinggian mencapai 1 meter kini sudah 70 centimeter. Hanya saja kondisi cuaca dan hujan berpotensi turun lagi,” jelasnya.
Camat menyebut, selain menggenangi rumah masyarakat banjir juga merendam sawah dan perkebunan termasuk kolom ikan milik masyarakat. Kemudian juga binatang ternak masyarakat terpaksa harus dievakuasi dari lokasi banjir.
”Kita berharap air bisa surut sehingga masyarakat cepat bisa kembali kerumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa. Untuk kerugian sendiri masih dihitung namun bencana kali ini cukup banyak yang terdampak banjir,” tutup camat. (us)