Sejahterakan Masyarakat, Nagari Bahagia Padanggelugur Budidayakan Tebu Gula

PROMOSIKAN— Wali Nagari Bahagia, Kecamatan Padang Gelugur, Amri Pasaribu saat mempromosikan budi daya tebu lawang.

PASAMAN, METRO–Ide kreatif Walinagari Bahagia Padanggelugur, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Amri Pasaribu untuk mensejahterakan kehidupan ma­syarakat nagarinya seolah tidak akan pernah habisnya.

Setelah menjadi motor penggerak budidaya tanaman serai wangi, lalu budidaya tanaman palawija ca­bai jawa. Terbaru, ia kini memperkenalkan budidaya tanaman tebu gula kepada masyarakat nagari yang dipimpinya.

Di lahan seluas sekitar tiga hektare lebih tanaman tebu lawang ini sudah ia ta­nami. Kini usia tanamnya sudah memasuki bulan kelima. Amri menargetkan usia tujuh bulan tebu lawang miliknya itu sudah bisa dipanen.

“Program Nagari Bahagia ke depan budidaya tebu. Jenis tebu lawang yang banyak mengandung air gula. Insyaallah, Februari 2022, tanaman tebunya sudah bisa dipanen,” kata Amri.

Ia menargetkan, pada Ramadan nanti pihaknya sudah bisa memproduksi gula merah dari tanaman tebu tersebut. Ke depan, Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) setempat akan ditunjuk sebagai pengelola produksi gula tebu tersebut. “Dengan target kita, puasa nanti udah bisa produksi gula merah. Tebu yang su­dah kita tanam di lahan seluas 3 hektare, nanti dikelola oleh BUMNag Koto Nan Tigo,” kata Amri.

Amri mengatakan, bahwa pihaknya sudah menghitung-hitung berapa keuntu­ngan yang didapat dari budidaya tebu itu. Ia memperkerikan per hektar lahan bisa menghasilkan 5 ton gula merah setiap pekannya.

Bayangkan, jika lahan kita tiga hektar. Kita sudah bisa menghasilkan 15 ton gula per minggu. Sekilo gula merah, kini pasarannya berkisar Rp 22 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram,” ungkap Amri.

Ia berharap, budidaya tanaman tebu gula yang ia rintis itu nantinya diikuti oleh warganya. Pasalnya, budidaya tanaman tebu ini me­nurut Amri, selain irit biaya produksi juga tahan terhadap serangan hama pe­nyakit tanaman.

“Harapannya sih begitu. Usaha budidaya tebu ini mau diikuti masyarakat, tidak ada paksaan. Seka­rang kita berikan contoh dulu. Jika menjanjikan, nanti warga boleh mencoba ,” kata Amri. (mir)

Exit mobile version