Peringkat Keempat, Kafilah MTQ Diapresiasi Bupati Pasaman

SALAMI— Bupati Pasaman Benny Utama saat menyalami salah satu kafilah MTQ Pasaman, yang pulang dari ajang lomba MTQN XXXAIX di Padangpanjang.

Musabaqah Tila­wa­til Quran (MTQ) Nasional  XXXIX Tingkat Provinsi Sumbar yan dilaksanakan  di Kota Padangpanjang telah usai sejak, Jumat (19/11). Pasca lomba para rombongan kafilah peserta sudah kembali ke daerah masing-masing. Ada pres­tasi yang diukir, ada harapan yang tercapai. Selain itu ada prestasi daerah yang meningkat dan sebaliknya ada kontingen lain yang prestasinya turun.

Bupati Pasaman H Ben­ny Utama dalam keterangan persnya yang juga didampingi Wabup Sabar AS menyampaikan, penghargaan buat kafilah daerahnya, Kabupaten Pasaman. Karena kerja keras dari semua pihak telah melahirkan prestasi yang cukup baik, di mana kontingen MTQ Pasaman berada di dalam 4 besar.

“Saya melihat semua unsur telah bekerja de­ngan baik dan alhamdulillah kafilah kita Pasaman berada di peringkat keempat. Selain itu  dalam ke­adaan sehat wal’afiat selama mengikuti MTQ. Te­rimakasih untuk semua yang terlibat,” ungkap Benny Utama, Sabtu (20/11).

Tentang prestasi Pasaman yang berada di empat besar, diapresiasi Bupati Benny Uatama. “Para pelatih dan qori qoriah telah menunjukan keseriusan dan kemampuan terbaiknya. “Kali ini kita berada di posisi empat besar. Namun, di MTQ selanjutnya kita optimis akan berhasil lebih baik lagi dari sekarang. Insya Allah,” tutur Benny.

Capaian ini menjadi pintu rahmat dan nikmat yang akan meninggikan derajat sebagai insan yang beriman, beramal dan berilmu.  Hakikinya, MTQ bukan sekadar ajang unjuk prestasi, namun le­bih kepada syiar agama Islam. Bagaimana lantunan ayat dan isi kandu­n­gan Al Quran, senantiasa menjadi pedoman dan tun­tunan berkehidupan rutin sehari-hari.

Bupati Benny Utama berharap, semoga Kabupaten Pasaman menjadi Negeri yang ‘Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghofur’, negeri yang selaras antara kebaikan a­lam dan kebaikan perilaku penduduknya. Kemudian, sesuai dengan filusofi hidup Rangminang, adat basandi syarak,syarak basandi Kitabullah (ASB-SBK). Di mana adat tubuhnya dan agama nyawanya, yang tak terlepaskan satu sama lainnya. Seperti, dua sisi mata uang, yang tak terlepaskan kedua sisinya. (mir)

Exit mobile version