AGAM, METRO–Prospek tanaman kemiri ternyata sangat bagus dan menjanjikan bagi warga Kecamatan Koto Tinggi, Ampek Koto dan Palembayan, Agam.
Kepala Bidang (Kabid) Kehutanan, Afniwirman, Jumat (21/8), mengatakan di daerah itu, kemiri baru diolah Kelompok Tani Wanita (KWT) Sejahtera. Dan mereka juga baru mampu mengolah kemiri sebatas mengupas cangkang atau tempurung. ”Kemiri yang sudah dilepas dari cangkangnya bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Isi kemiri yang sudah dikupas dari cangkangnya dibeli pedagang antara Rp22.000 sampai Rp25.000 per kilogram. Bila dalam keadaan utuh, dalam artian tidak pecah nilai jualnya Rp25.000 per kilogram. Bila pecah Rp22.000 per kilogram.
Membuka cangkang agar isi kemiri utuh, membutuhkan keterampilan. Buah kemiri keringkan dengan dijemur di terik matahari. Kemudian didinginkan dalam alat pendingin. Baru kemudian dipukul dengan alat khusus.
”Kami sudah membantu kelompok tani wanita itu dengan 16 unit alat pendingin.
Namun, alat pengering belum ada, sehingga perajin kemiri kesulitan pada musim hujan,” ujarnya.
Dengan menggunakan peralatan sederhana, 17 anggota KWT Sejahtera mampu mengolah sekitar 7.600 kg kemiri per bulan. Bila cuaca bagus, perajin tersebut kekurangan buah kemiri untuk diolah, maka terpaksa membeli dari petani lainnya.
Harga 1 kg kemiri belum dikupas dari cangkangnya sekitar Rp5.000 per kg. Untuk memperoleh 1 Kg isi buah kemiri, dibutuhkan 3 kemiri pakai cangkang.
Mengingat semankin meningkatnya kemampuan petani mengolah kemiri, pihak Dinas Hutbun Agam berencana mengembangkan tanaman tersebut. Direncanakan, tahun anggaran 2016, akan dibuka 25 hektare kebun kemiri di Koto Tinggi, Palembayan.
”Sebenarnya tahun ini ada paket bantuan Pusat, namun kita belum siap dengan rancangan teknis program. Untuk tahun 2016, kita sudah siapkan rancangan teknis,” tutupnya. (i)
Komentar