KAMANG, METRO–Ketua DPRD Kabupaten Agam, Marga Indra Putra resmikan kawasan wisata Embung Tirta Sari, sekaligus launching sepeda air dan pelepasan bibit ikan pada Sabtu (27/2), di Jorong Sonsang, Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Dalam peresmian tersebut, hadir anggota DPRD Kota Bukittinggi Zulius St Rajo Alam, Kapolsek Kamang Magek, Walinagari Koto Tangah Mashuri, Sekretaris Dinas Kehutanan Kabupaten Agam dan tokoh masyarakat, bundo kanduang serta pengurus BKMT Jorong Songsang.
Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia, Nasratul Asnah mengatakan, peresmian ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan wisata yang pernah menjadi tujuan wisata di tahun 1958. Tak hanya tempat wisata, kegiatan seperti lomba pancing dan sepeda air juga melengkapi kawasan wisata tersebut.
”Ini semua ada berkat bantuan Pemkab Agam serta dorongan anggota DPRD Agam. Makanya, dana pusat tersebut bisa kita nikmati untuk pembangunan kawasan wisata ini,” katanya.
Dijelaskannya, pembangunan kawasan wisata Embung Tirta ini dibantu oleh Kementerian PU-Pera. Sedangkan pelaksanaan pembangunan, pemerintah juga dibantu oleh masyarakat Jorong Sonsang Kenagarian Koto Tangah.
“Kita juga berharap kepada Pemkab Agam melalui DPRD untuk melengkapi sarana dan prasarana di sini. Kita tentu sangat berharap bantuan itu,” sebutnya.
Ketua DPRD Kabupaten Agam, Marga Indra Putra menyatakan dukungan terkait program tersebut. Menurutnya, majunya sebuah pariwisata harus dikelola dengan serius dari berbagi elemen. Baik itu para ninik mamak, alim ulama, tokoh masyarakat, bundo kanduang, pemuda-pemudi di Nagari Kota Tangah.
”Kita berharap dengan dibukanya kembali tempat wisata Embung Tirta Sari ini, akan membuka sejarah lama yang telah lama yang terkubur. Sehingga anak kemenakan kita bisa mengetahui asal mula terjadinya tempat wisata ini,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk menjadikan kawasan wisata Embung Tirta Sari sebagai tujuan wisata yang religius dengan berbasis Islam. Hal itu sangat perlu diingatkan kepada pemuda untuk memperhatikan semua tamu yang dating. “Mereka (tamu-red) harus menjaga norma-norma adat dan budaya kita. Jangan nanti generasi kita terpengaruh dengan budaya luar yang dibawa oleh pengunjung,” imbaunya.
Dia juga menyarankan, untuk memprioritaskan pembangunan tempat ibadah seperti mushalla di lokasi wisata tersebut. Kemudian, perlu juga disediakan fasilitas toilet, serta di sekeliling Embung Tirta Sari ditanami pohon pelindung.
Dia juga merasa bangga dan senang pada masyarakat Jorong Songsang dengan kekompakan dan persatuan bisa menghidupkan kembali Embung Tirta Sari yang sudah lama tidak tergarap. “Berkat kebersamaan, sekarang wisata ini sudah bisa difungsikan kembali,” jelasnya. (cr7)
Komentar