BUKITTINGGI, METRO – Pemko Bukittinggi melalui bagian perekonomian, gelar seminar Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED) kota Bukittinggi, di aula Balaikota Bukittinggi, Kamis (29/11).
Kegiatan yang diikuti 7 kabupaten dan kota di Sumbar ini, dibuka langsung, Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi, didampingi Assisten II Setdako, Ismail Johar selaku Ketua FPED Bukittinggi.
Kabag Perekonomian Setdako Bukittinggi, Rismal Hadi, menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu sarana menggali informasi terkait upaya peningkatan perekonomian di Sumatera Barat, khususnya bagian utara. Selain itu, juga dibahas isu strategis, sebagai upaya peningkatan ekonomi dan pariwisata, yang memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
“Kegiatan ini diikuti oleh anggota FPED Kota Bukittinggi, sejumlah OPD terkait di lingkungan kota Bukittinggi dan 7 kabupaten kota lainnya. Seperti, Agam, Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Padangpanjang, Pasaman, Tanahdatar,” jelas Ismail.
Sementara, Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi menyampaikan, forum ini dinilai sangat penting untuk dapat mencari referensi dalam mengambil sebuah kebijakan tekait ekonomi kedepan. Karena memang, hasil dari seminar ini nantinya, dapat diimplementasikan secara nasional. “Masalah ekonomi, tentunya harus diupayakan secara bersama. Potensi masing-masing kabupaten dan kota pasti berbeda-beda,” ujar Irwandi.
Seperti Bukittinggi, yang mengandalkan bidang pariwisata. Bicara masalah ekonomi dan pariwisata, tentu hatus ada sinergisitas antara kabupaten kota. Artinya harus ada konsep yang terintegrasi mulai dari provinsi hingga kabupaten dan kota nantinya,” jelas Irwandi.
Wawako memaparkan, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Bukittinggi mencapai angka 6,12 persen. “Angka itu masih dibawah target kita sebesar 6,7 persen. Namun demikian angka pertumbuhan ekonomi kita, masih diatas pertumbuhan ekonomi Sumbar sebesar 5,2 persen,” jelas Irwandi.
Irwandi mengakui, belum tercapainya target pertumbuhan ekonomi di Bukittinggi, ditenggarai karena musibah yang terjadi beberapa waktu terakhir, terutama kebakaran Pasar Atas. Hal ini memang menjadi poin utama tersendatnya pertumbuhan ekonomi warga kota.
“Namun, kita terus berupaya untuk melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya pembangunan kembali Pasa Ateh. Selain itu, juga dilakukan peningkatan fasilitas sarana prasarana pariwisata, yang diharapkan mampu menggenjot ekonomi masyarakat, karena tingginya tingkat kunjungan ke kota wisata kita,” ujar Irwandi.
Seminar Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED) Bukittinggi ini, mengangkat tema, ‘percepatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat melalui pembangunan terintegrasi di wilayah Sumbar bagian utara’. Hadir sebagai narasumber, perwakilan Bappeda provinsi Sumbar, Winni Sayori dan Sari Lenggogeni, dari fakultas ekonomi Unand Padang. (cr8)
Komentar