BUKITTINGGI, METRO – Dalam mengimpun ide, gagasan serta pandangan untuk meningkatkan pembinaan dan profesionalisme pelaku industry di lembaga bisnis, dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Asosiasi Industri Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat Jaringan Klaster Industri. Rakor dibuka langsung Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatis di Hall Balaikota Bukittinggi, Kamis (22/11).
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPMPTSPPTK) Kota Bukittinggi Syahrizal mengatakan, dalam rapat koordinasi bertujuan mempertemukan ide dan gagasan serta pandangan untuk program pengembangan industri di Kota Bukittinggi. Ada tiga narasumber yaitu Dekan Fakultas Teknik Unand, Direktur Pusat Studi Inivasi Unand Ir Insannul Kamil, LPPOM MUI Sumatera Barat dan Dekranasda Kota Bukittinggi.
Rapat Koordinasi diikuti 150 orang peserta yang terdiri dari SKPD terkait, Camat dan Lurah se-Kota Bukittinggi serta pelaku usaha industri kecil dan menengah Kota Bukittinggi. Rakor dilaksanakan satu hari saja dan bertempat di Hall Balaikota Bukittinggi. “Sedangkan tema rakor kali ini adalah melalui rapat koordinasi asosiasi industri kita tingkatkan pelayanan publik dan penciptaan iklim usaha untuk mendukung upaya peningkatan daya saing,” ujar Syahrizal.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, seiring telah dibukanya pintu gerbang masyarakat ekonomi asean (MEA) pada 2015 lalu, salah satu implementasi nya adalah terbentuknya satu pintu arus bebas di kawasan Asia tenggara.
“Pintu itu menjadi gerbang 5 arus bebas yaitu produk, jasa, investasi, tenaga kerja dan modal yang bermuara pada prinsip pasar terbuka bebas hambatan. Karena itulah rutin 2 tahun sekali diadakan rakor untuk memperkokoh komitmen dan konsistensi mutu atau kualitas agar mampu berdaya saing dalam pasar bebas,” kata Walikota Bukittinggi
Sambungan, Walikota IKM harus dibekali dengan pembinaan manajemen modern untuk mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan kreatifitas dan inovasi. Dalam era MEA ini kita harus win win solution.
“Menang dalan kualitas, menang dalam SDM, menang dalam pengolahan Sumber Daya Alam, menang dalam kreatifitas dan inovasi yang kemudian berujung pada kemenangan dalam daya saing. Meningkatkan daya saing daerah salah satunya adalah membangun kebersamaan dengan masyarakat dalam menggali potensi lokal,” ungkapnya.
Pengembangannya akan dibantu oleh pemerintah, tetapi modal utama adalah kemauan dan kerja keras. Karena brand sebuah produk tidak didapatkan dengan mudah. Butuh kemampuan produksi dengan pengendalian mutu produksi, mutu waktu, mutu delivery dan mutu moral pelaku usahanya ikut mempercepat proses sebuah brand produk.
“Pengakuan pasar akan diraih sepanjang pelaku usaha professional baik kualitas produk yang dihasilkan maupun dari penetapan harga produk. Semoga Rakor kali ini membawa perubahan tutup Ramlan,” ujarnya. (cr8)
Komentar