Antisipasi Banjir, Warga Diajak Bangun Kolam

AGAM, METRO – Sebagai upaya pengendalian bencana banjir, Pemkab Agam mengimbau masyarakat untuk membangun kolam retensi atau bendungan mini untuk kolam resapan air jangka panjang. Himbauan itu disampaikan Bupati Agam melalui Kabag Humas Helton di Lubuk Basung, Rabu (7/11).
Disebutkan, kolam ini diyakini dapat menampung luapan air sungai dari hulu ke hilir dengan jangka waktu yang cukup panjang. “Solusi dalam penanganan banjir yang sudah kita lakukan adalah, dengan meninggikan tanggul serta membuat irigasi. Hal ini merupakan salah satu solusi jangka pendek kita,” ujar Kabag Humas
Dijelaskan, kalkulasinya, untuk satu hektar dengan kedalaman 10 meter, mampu menampung 100.000 kubik air. Jika tiap nagari punya kolam 10 sampai 20 hektar saja, maka kita sudah punya aset produktif tahunan 10 sampai 20 juta kubik air. Jadi ada sumber daya air yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air minum, perikanan dan pariwisata ,” ujarnya.
Sebagai pendukung, keberadaan kolam-kolam ikan yang ada di setiap rumah masyarakat, merupakan salah satu solusi untuk mengurangi resapan genangan air. “Salah satu bentuk antisipasi banjir, kita mengintruksikan seluruh camat dan walinagari agar membersihkan setiap aliran sungai yang dipenuhi sampah, serta menerapkan hidup peduli lingkungan,” ujar Kabag Humas Setkab Agam.
Data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, selama 2019 sudah hampir 10 hektare lahan kolam ikan yang dicetak warga, yang tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya seperti Kamang Magek 1,5 hektare, Tilatang Kamang revitalisasi kolam seluas 2,5 hektar, Kecamatan Lubuk Basung untuk Kelompok Tani Sumber Rezeki Anak Aia Dadok 1,5 hektare dan Kelompok Bersama Lintabuang Manggopoh 2 hektare, Kecamatan Palembayan seluas 1 hektare dan Kecamatan Palupuh reklamasi kolam untuk 370 kepala keluarga. (pry)

Exit mobile version