Pengurus KTNA Bukittinggi Dilantik

BUKITTINGGI, METRO – Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Bukittinggi periode 2018-2022 dikukuhkan Walikota Bukittinggi Ramolan Nurmatias di Hall Balaikota Bukittinggi, Senin (05/11). Hadir dalam pelantikan itu Wakil Walikota Irwandi, Kadis Pertanian dan Pangan Melwizardi.

Pengurus KTNA yang dilantik itu adalah M Jamil Dt Panduko Nagari sebagai Ketua Umum, Dedi Rinaldi Kari Mangkuto sebagai Wakil Ketua Umum, Yusra Dt Mangkuto Sutan sebagai Sekretaris, Reni Silvia sebagai Wakil Sekretaris dan Zuharnita sebagai Bendahara.

Koordinator Bidang Tanaman Pangan Erna, Koordinator Bidang Peternakan Zaqwan Utama, Koordinator Bidang Perikanan Novia Fakhri, Koordinator Bidang Pemasaran Desniwati, Koordinator Bidang Sarana Produksi Risnawati, Koordinator Bidang Kemitraan Usaha Yurni Berti, Koordinator Bidang Pemberdayaan Wanita Tani Tia Arini, Koordinator Bidang Pengolahan Hasil Deswita, Koordinator Bidang Tanaman Hias Murniati, Koordinator Bidang Teknologi dan Penyuluhan Linda Sulastri dan Koordinator Bidang Humas Nengsih.

Kadis Pertanian dan Pangan Bukittinggi Melwizardi mengatakan, pelantikan dan Pengukuhan hari ini untuk menindak lanjuti surat keputusan KTNA Sumbar tentang Susunan Pengurus KTNA Kota Bukittinggi, sekaligus pemberian anugerah untuk petani dalam sektor masing-masing.

“Pengukuhan pengurus KNTA bertujuan melegitimasi pengurus KNTA Kota Bukittinggi sehingga bisa mengaplikasikan program kerja KNTA dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Sumbar Oyon Syafe’i merasa bangga karena pelantikan pengurus KTNA di Kota Bukittinggi dihadiri Walikota dan Wakil Walikota. “Ini tanda keberadaan petani sangat dihargai oleh pimpinan daerah. Hal ini jarang terjadi di daerah lain. Baru di Bukittinggi pelantikan dihadiri oleh kepala daerah,” ujarnya.

Oyon mengharapkan, pengurus setelah dilantik ada amanah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Dalam mengangkat dan menjunjung harkat KNTA. KNTA didirikan tahun 1970 sebagai wadah petani dalam bermusyawarah dan bermufakat bagaimana suksesnya kegiatan pertanian dan mencarikan solusi jika ada masalah. Seluruh Indonesia baik itu di propinsi dan Kabupaten dan Kota sudah menyebar kepengurusan KNTA ini.

“Kepada rekan pengurus KNTA Bukittinggi ini merupakan amanah dari petani kita, jangan sampai lupa kalau kita adalah wakil petani yang menjembatani petani dengan pemerintah eksekutif dan yudikatif. Akan banyak permasalahan yang kan kita hadapi, “ ujar Oyon.

Tapi Oyon Syafe’i berharap menghadapi permasalahan solusinya adalah musyarawarah dan mufakat. Apalagi tahun 2019 akan ada Pekan Petani Daerah se Sumbar sebagai persiapan Pekan Petani dan Nelayan ke 16 se Indonesia pada 20-21 Juni 2020 di Padang, Sumatera Barat.

“Penas ke 16 pada 2020 diharapkan menarik dan sukses seperti di Aceh sebelumnya. Akan ada 50 ribu orang yang hadir dan akan melakukan kunjungan ke Bukittinggi. Ada kunjungan wisata, studi banding dan karya wisatake Bukittinggi sebagai salah satu daerah yang dikunjungi. Kitalah yang akan mensukseskannya.” katanya.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, saat ini petani harus berinovasi dan semakin kreatif, bagaimana meningkatkan hasil dengan meningkatkan ilmu pengetahuan. Masing-masing daerah memiliki hasil dan komoditas pertanian sendiri. Sehingga diharapkan kerjasama antar daerah agar hasil pertanian dapat dinikmati masyarakat.

“Sektor pertanian tidak bisa dipandang sebelah mata. Tanpa petani dan hasil pertanian, kita tidak bisa makan para pemimpin negeri ini. Ke depan diharapkan KTNA dapat memberikan pemasukan kepada pemko apa yang dibutuhkan untuk memajukan pertanian di Bukittinggi dan bagaimna meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar walikota

Daerah pertanian Bukittinggi memang tidak besar, tapi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, salah satunya menjadi daerah wisata tani. Karena kita menyadari pertambahan penduduk membuat berkurangnya laham pertanian. “Banyak iven yang dilaksanakan di Bukittinggi, saatnya kita menampilkan hasil pertanian maupun tanaman hias untuk dinikmati tamu. Karena itu Pemko memberikan apresiasi kepada petani dan kelompok tani, walalupun jumlahnya masih kecil tapi itu adalah bentuk perhatian dari Pemko kepada kerja keras Petani,” ujar Ramlan. (cr8)

Exit mobile version