AGAM, METRO – Siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Muhammadiyah berubah mencekam di mana dalam jam pelajaran yang dikuti setiap jam pelajaran berubah menjadi suasan yang tidak karuan. Dan siswa pada berhamburan keluar kelas saat terjadi gempa bumi yang berkekuatan 5,6 SR. Sekilas kegiatan suasana simulasi bencana di MTsS) Muhammadiyah, Sabtu (3/11).
Kegiatan ini merupakan program simulasi yang dilakukan Baznas Tanggap Bencana (BTP), yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, dalam rangka membentuk Madrasah Aman dan Tanggap Bencana (Mantap).
Kalaksa BPBD Agam, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yunaidi menyebutkan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan setelah enam kali pertemuan, dimana juga sebagai evaluasi materi pelatihan yang telah diberikan pada tim Mantap beberapa waktu lalu. “Program ini akan dilanjutkan dan pihak sekolah sudah merencanakan membuat program rutin terkait simulasi ini,” ujar Yunaidi.
Menurutnya, kegiatan ini akan dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketanggapan peserta apabila terjadi bencana, baik keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Kepala MTsS Muhammadiyah, Rahmadani mengaku bahwa kegiatan ini sangat menguntungkan bagi warga sekolah, karena dengan simulasi peserta bisa jadi anak yang tangguh bila terjadi bencana minimal di lingkungan tempat tinggal. “Mudah-mudahan ini menjadi sebuah moment berharga bagi kami untuk menuju madrasah yang yang lebih baik kedepannya,” sebut Rahmadani.
Ucapan terimakasih juga diutarakan Wali Nagari Sungai Batang, Jon Hendra, bahwa program ini sangat tepat dilaksanakan di nagari itu, khususnya di MTsS Muhammadiyah tersebut. “Sungai Batang merupakan salah satu nagari rawan bencana, di mana dengan kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran bagi siswa apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” ujar Hendra.
Menurutnya, simulai ini seharusnya digelar memang untuk siswa, karena pembekalan terkait kebencanaan harus diberikan dan perkenalkan sejak dini. (pry)
Komentar