Kawasan Nagari Mandiri Pangan Ditetapkan, 90 Persen Warga Miliki Usaha Pertanian

AGAM, METRO – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menjadikan 8 nagari menjadi Kawasan Nagari Mandiri Pangan. Hal itu ditetapkan saat Gubernur Sumbar meluncurkan pengembangan kawasan inklusi kawasan terpadu bersinergi dengan Nagari Mandiri Pangan, di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam, Rabu (17/10). Launching pengembangan kawasan inklusi kawasan terpadu bersinergi dengan Nagari Mandiri Pangan,ini dihadiri Bupati Agam yang diwakili Sekretaris Daerah Martias Wanto, perwakilan dari Bank Indonesia, Direktur Utama Bank BRI, Direktur Utama Bank Nagari, Direktur Utama Bank Mandiri Syariah, Dirut Utama Bank BNI, Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Sumbar, Pimpinan Jaskrindo, Askrindo, Pegadaian, Bank Mestika, Bank BCA dan BUMN lainnya.
Dalam mengembangkan kawasan inklusi terpadu tersebut, didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui dana KUR dari bank-bank dan BUMN lainnya, dalam memberikan bantuan permodalan/KUR keuangan kepada petani UKM untuk mengembangkan usaha. Pada kesempatan itu, Kabupaten Agam diberi bantuan bibit tanaman serta dana CSR dari Bank BNI, sebesar Rp530.763.000.
Dengan rincian, bantuan alat kesenian untuk Sanggar Seni Galanggang Sajuak sebesar Rp44.950.000, padat karya tunai untuk normalisasi saluran di Kamang Tangah Rp150.000.000, padat karya tunai perbaikan bahu jalan di Lundang Kecamatan Ampek Angkek Rp.77.963.000.
Lalu, pembangunan untuk objek wisata Bukik Baka Kecamatan Kamang Magek Rp54.500.000, pembangunan sanitasi untuk Masjid Jami’ Batu Palano Rp.53.640.000 dan bantuan CSR untuk pembangunan mushalla taman Muko-Muko Rp.149.710.000. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan untuk menunjang kemandirian pangan di Provinsi Sumbar perlu dilakukan pemberdayaan dalam pengembangan pangan pada nagari mandiri pangan. “Melalui pengembangan kawasan inklusi keuangan terpadu yang dimotori OJK, para petani bisa dibantu dana KUR untuk meningkatkan modal usaha,” ujar Irwan.
Irwan berharap, nagari-nagari mandiri pangan nanti bisa memanfaatkan bantuan KUR yang diberikan sehingga lonjakan pertumbuhan para UKM meningkat.
Kepala OJK Sumbar mengatakan, tahun ini ada sebanyak 22 nagari mandiri pangan di Sumbar yang akan dibina sebagai pengembangan kawasan inklusi kawasan terpadu, bersama mitra kerja OJK.
Disebutkan, pada tahun 2018 hampir sebesar Rp5 triliun dana KUR yang akan direalisasikan untuk UKM. Di antaranya, Rp2,2 triliun dari Bank BRI, Rp1,1 triliun Bank Nagari. Kemudian, sebesar Rp.950 miliar dari Bank BNI dan Rp748 miliar dari Bank Mandiri.
“Dari besaran dana tersebut, sudah lebih separuhnya terealisasi. Semoga bantuan dana KUR ini bisa mempermudah para petani dalam mengambangkan usahanya. Target kita, program nagari mandiri pangan ini akan berlanjut tahun depan dengan bantuan KUR lebih besar lagi,” tegasnya.
Terkait ditunjuknya delapan nagari sebagai nagari mandiri pangan di Kabupaten Agam, Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah Martias Wanto mengucapkan terimakasih pada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan gubernur atas kegiatan pengembangan kawasan inklusi keuangan terpadu bersinergi dengan nagari mandiri pangan serta edukasi keuangan terpadu, yang mempertemukan antara perbankkan dengan seluruh calon debitur yang ada di Kabupaten Agam.
“Kami yakin dipilihnya Kabupaten Agam sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan merupakan wujud kepedulian pihak Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat dalam pengembangan kredit keuangan untuk UMKM yang ada di Kabupaten Agam,” ujar Martias.
Martias Wanto menjelaskan, hampir 90 persen masyarakat Kabupaten Agam memiliki usaha disektor pertanian, perikanan dan perkebunan dengan jumlah 14.639 Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memerlukan akses permodalan dan akses pasar yang cepat. “Namun yang terjadi selama ini justru sebaliknya, masyarakat harus mempersiapkan banyak persyaratan dan proses panjang yang harus dipenuhi. Disamping itu tidak ada jaminan pasar terhadap produk yang dihasilkan kelompok atau UMKM.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang serba digital dan penuh dengan inovasi sudah saatnya masyarakat diberikan kemudahan serta keringanan untuk bisa bersentuhan dengan lembaga keuangan resmi, sehingga ekonomi masyarakat bisa bergerak sesuai dengan harapan. “Untuk menjangkau semua itu, diperlukan terobosan yang kongkrit agar literasi dan inklusi keuangan sampai ke daerah terpencil yang belum terjangkau oleh layanan perbankan.
”Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bank penyelanggara kredit KUR dan yang telah menyalurkan kreditnya bagi UMKM di Kabupaten Agam, dengan harapan kedepan akan terus bertambah dan lebih mudah proses dan persyaratannya,” ujarnya. (pry)

Exit mobile version