Masa pandemi Covid-19 saat ini, tentu bidang teknologi sangat dibutuhkan untuk menyampaikan berbagai informasi dan layanan. Untuk itu pemerintahan India, membuka peluang untuk Indonesia, termasuk Bukittinggi Untuk membahas itu, Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste, Pradeep Kumar Rawat, mengadakan kunjungan kerja ke Bukittinggi. Kehadiran Dubes India itu, disambut secara resmi Pjs Wali Kota Bukittinggi Zainuddin didampingi sejumlah Kepala SKPD, di Balaikota, Kamis (8/10).
Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste, Pradeep Kumar Rawat, menyampaikan, dirinya sangat terkesan dengan Bukittinggi. “Suasananya nyaman, cuaca sejuk dan warganya hangat,” ucap Pradeep. Selanjutnya, Pradeep Kumar Rawat menjelaskan, banyak kerjasama yang dapat dijalin antara India dan Indonesia, khususnya Bukittinggi. Namun karena pandemi covid-19 tentu akan banyak tantangan.
“Contoh tantangan, dari bidang pendidikan, saat pandemi, sekolah libur tapi kita harus tetap sampaikan ilmu pada pelajar. Guru tidak bisa berinteraksi langsung. Untuk itu kita harus cari solusi terbaik. Bidang kesehatan, dokter dan pasien tidak bisa berinteraksi langsung, sehingga harus cari solusi agar pelayanan kesehatan dapat terus berjalan maksimal. Sehingga saat ini sangat dibutuhkan skill dalam bidang IT dan teknologi,” jelas Pradeep.
Saat ini, lanjutnya, India memiliki banyak perusahaan dan masyarakat yang ahli teknologi IT. Banyak negara lain yang tentunya juga memiliki ahli teknologi. Namun India bisa lebih mengendalikan biayanya dengan harga yang terjangkau.
“Untuk itu, kami dari India membuka program pelatihan teknologi yang diberikan khusus bagi pegawai pemerintahan. Pelatihan akan diberikan untuk berbagai bidang, IT keuangan, IT pendidikan, konsultasi kesehatan online dan beberapa program teknologi lainnya. Contohnya, di sektor pendidikan online, di India telah diluncurkan satelit khusus dan satu channel TV khusus pendidikan. Kami sangat bangga dapat berbagi informasi program dan berharap ada pegawai pemerintah Bukittinggi yang ikut dalam pelatihan bidang teknologi ini. Semua budget akan jadi tanggung jawab India. Untuk seluruh Indonesia dianggarkan untuk 100 orang. Durasinya bisa dari satu minggu hingga satu bulan, tergantung program yang akan diambil,” uajr Pradeep.
Pjs Wali Kota Bukittinggi Zaenuddin megapresiasi niat baik dari pemerintahan India. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi Indonesia khususnya Bukittinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 ini. Kondisi sekarang, khusus pendidikan memang tidak diizinkan tatap muka. Saat kondisi masuk zona hijau lalu, memang telah direncanakan untuk sekolah tatap muka, namun karena sekarang kembali ke zona orange, Bukittinggi kembali tunda sekolah tatap muka. (pry)