AGAM, METRO–Perpustakaan Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, memiliki gedung baru setelah sekian lama menempati bangunan milik masyarakat. Sekretaris Nagari Manggopoh Sri Martini menyebutkan, perpustakaan ini berdiri 2018, sekitar 2 tahun lebih menempati bangunan yang merupakan partisipasi dari masyarakat.
“Kini telah miliki gedung sendiri tepatnya samping kantor nagari, yang dibangun tahun kemarin melalui dana desa sebesar Rp157 juta. Gedung ini baru dimanfaatkan Senin kemarin,” sebut Sri Martini, Rabu (23/2).
Perpustakaan itu merupakan salah satu perpustakaan desa terbaik tingkat nasional 2021, dalam program Implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Di perpustakaan, katanya, miliki berbagai buku bacaan dengan koleksi sebanyak 2200 eksemplar dari 1100 judul. Untuk menambah koleksi, nagari bakal buka wakaf buku yang nanti bekerjasama dengan pemuda. “Kita berupaya jelang Ramadan atau abis lebaran buka wakaf buku ini, kita berharap bagi masyarakat yang punya buku dan tidak dipakai agar bisa mewakafkannya ke perpustakaan,” ujar Sri Martini.
Apalagi tingkat kunjungan sudah mulai tinggi di perpustakaan itu, sehingga perlu koleksi buku yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. “Perpustakaan ini terbuka untuk umum, siapa saja boleh berkunjung. Bahkan kita sudah sepakat dengan pengelola TK dan PAUD, satu kali dalam sepekan digilir untuk mengajak anak didiknya berkunjung ke perpustakaan,” kata Sri Martini.
Bahkan perpustakaan juga beri reward bagi anak TK dan PAUD yang terbaik, dalam mengikuti program ajaran di lembaga pendidikan sebagai motivasi agar lebih giat belajar. “Tidak hanya di perpustakaan, suatu saat kita juga bawa anak usia dini itu belajar ke tugu dan masjid pahlawan, supaya mereka mengetahui sejarah perjuangan terutama Perang Manggopoh,” ujar Sri Martini.
Bupati Agam Andri Warman berkunjung ke Perpustakaan Nagari Manggopoh itu, didampingi Kepala Disdukcapil Agam, Helton dan Plt Camat Lubuk Basung, Rizona Quiza.
Ia mengapresiasi terbentuknya perpustakaan ini, karena menurutnya akan jadi salah satu wadah dalam mengembangkan wawasan masyarakat, deÂngan cara sering membaca buku. “Maka ini perlu didukung pengembangannya terutama dalam penambahan koleksi buku, supaya pengunjung bisa memilih buku sesuai mereka butuhkan,” sebut Sri Martini. (pry)




















