Sanggar ini diharapkan menjadi magnet bagi generasi muda untuk bangga terhadap budaya sendiri, sekaligus mampu bersaing dalam dunia modern tanpa kehilangan jati diri.
Bupati Agam, Benni Warlis, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif warga Nagari Bukik Batabuah. Menurutnya, hadirnya Sanggar SIBA sangat sejalan dengan program prioritas Pemkab Agam “Bangkik dari Surau”, yang mengintegrasikan nilai adat dan agama dalam pembinaan generasi muda.
“Minangkabau punya filosofi hidup yang luar biasa. Urang Minang itu harus pandai mengaji, basilek, manggaleh, dan mamasak. Itulah jati diri yang mesti ditanamkan, agar anak-anak kita tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus modernisasi,” tutur Bupati.
Dalam pidatonya, Bupati juga mengutip pepatah Minang penuh makna: “Panakiak pisau sirauik, ambiak galah batang lintabuang, silodang ambiak kanyiru, satitiak jadikan lauik, sakapa jadikan gunuang” yang menggambarkan kekuatan kearifan lokal dan kemampuan orang Minang dalam beradaptasi, berinovasi, dan bertahan di tengah perubahan zaman. (pry)
















