Candra berpesan agar peserta ikhlas dan tulus dalam mengikuti Bimbel ini, bukan karena paksanaan dari orangtua tapi kemauan diri sendiri. “Tidak perlu jadi anak pejabat, justru kalian lah yang harus jadi pejabat suatu hari nanti ,” ujarnya.
Alumni IPDN ini juga berpesan jika nanti jadi abdi negara harus pintar dalam bermedia sosial, jaga komentar negatif, radikalisme dan pornografi karena IP Adress handphone kita akan dicek oleh inteligen.
“Jaga nama baik keluarga, pribadi dan Kota Pariaman tercinta. Semoga adik-adik semua lulus di sekolah kedinasan sehingga dapat mengangkat derajat keluarganya ,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Dikpora Kota Pariaman, Hertati Taher kepada Tim Peliput Media Center Kominfo Kota Pariaman menyebutkan, pemerintah daerah melalui Dinas Dikpora memfasilitasi bagi keluarga kurang mampu untuk bisa masuk ke sekolah kedinasan secara gratis, karena secara umum masuk sekolah kedinasan itu membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Sebanyak 50 orang yang lulus administrasi mengikuti bimbel selama dua bulan lamanya. Bimbel yang dilaksanakan ini bekerjasama dengan Lembaga Bimbel ARKA Padang yang datang langsung ke Kota Pariaman ,” ujarnya.
Hertati mengatakan, selama dua bulan mereka akan dibina secara akademik oleh Bimbel ARKA Padang dan latihan fisik oleh Polres Pariaman dan Kodim 0308 Pariaman.
Ini merupakan salah satu dari 12 program unggulan Balad-Mulyadi yang diakomodir oleh Dinas Dikpora, dikhususkan untuk keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), KK dan KTP Kota Pariaman, syarat lainnya ialah tinggi dan berat badan dan usia maksimal 22 tahun. (efa)




















