BUKITTINGGI, METRO–Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan penggunaan nama Haji Usmar Ismail, Pahlawan Nasional sekaligus Bapak Perfilman Indonesia, sebagai nama salah satu ruas jalan di pusat Kota Bukittinggi, Selasa (29/4).
Acara peresmian ini turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, keluarga besar Usmar Ismail, tokoh masyarakat, serta 20 wali kota peserta Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I APEKSI 2025.
Dalam sambutannya, Fadli Zon berharap kehadiran Jalan Haji Usmar Ismail tidak sekadar menjadi simbol, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan kembali sosok dan karya sang maestro kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.
“Usmar Ismail adalah tokoh besar dalam sejarah perfilman nasional. Karya-karyanya sejak tahun 1950 telah menjadi tonggak sejarah. Bahkan, tanggal 30 Maret saat pertama kali ia melakukan syuting, kini diperingati sebagai Hari Film Nasional,” ungkap Fadli Zon.
Fadli menekankan pentingnya pelestarian karya-karya Usmar Ismail agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dapat diwariskan. Ia menyebut sejumlah film seperti Darah dan Doa, Tiga Dara, dan Lewat Jam Malam telah berhasil direstorasi dan didigitalisasi sebagai warisan budaya tak tergantikan.
“Karya-karya itu adalah harta nasional. Tidak bisa diulang, tetapi bisa dan harus diselamatkan,” ujarnya.




















