BUKITTINGGI, METRO–Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, meninjau pengoperasian mesin pengolahan sampah sistem pirolisis di kawasan Kantor Lingkungan Hidup, Kamis (20/3). Dalam kesempatan itu, ia memberikan target satu minggu kepada vendor untuk memperbaiki kendala teknis agar mesin dapat beroperasi secara maksimal.
Menurut Ramlan, penerapan sistem pirolisis untuk mengolah sampah sudah berada di jalur yang benar. Namun, hingga saat ini, uji coba masih terus dilakukan untuk memastikan kapasitas dan efektivitas mesin dalam mengolah sampah setiap jamnya. Selain itu, perlu dilakukan pemilahan jenis sampah sebelum masuk ke dalam mesin agar proses pengolahan lebih optimal.
“Karena ini masih dalam tahap uji coba, kita meminta vendor untuk segera melakukan perbaikan. Kami beri waktu satu minggu agar mesin bisa bekerja dengan maksimal,” tegasnya.
Dalam uji coba yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, dua unit mesin pirolisis yang tersedia berhasil mengolah 15 ton sampah. Ramlan menegaskan bahwa vendor harus terus meningkatkan kapasitas kerja mesin agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Saat ini, Kota Bukittinggi menghasilkan sekitar 100 hingga 120 ton sampah per hari, yang sebagian besar masih dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional. Dengan keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berbasis pirolisis, diharapkan Bukittinggi dapat mengolah sekitar 40 ton sampah anorganik per hari secara mandiri. Namun, sejak mesin ini mulai dipasang, terdapat beberapa kendala teknis yang menghambat optimalisasi pengolahan sampah.
Komentar