Beberapa proyek infrastruktur utama yang diusulkan dalam Musrenbang MKS 2025 meliputi, Normalisasi Banda Malang yang melintasi Kelurahan Pulai Anak Air, Campago Ipuh, dan Banda Rang Gaduik, dari Surau Buya Gusrizal hingga Talao Kelurahan Campago Guguk Bulek, Perbaikan jalan usaha tani yang menghubungkan Kelurahan Garegeh dengan Kelurahan Koto Selayan serta Kelurahan Manggis Ganting.
Perbaikan trotoar dan drainase di beberapa titik strategis, termasuk Simpang Tembok – Simpang Jirek (Veteran) – Jalan Pintu Kabun – Jalan H. Miskin – Jalan Balai Kota, Kelurahan Kubu Gulai Bancah.
Pembangunan trotoar baru dari Masjid Tablighiyah Garegeh hingga SMA 5 Bukittinggi untuk meningkatkan akses pejalan kaki di perbatasan Koto Selayan dan Garegeh.
Selain pembangunan fisik, Musrenbang MKS juga mencakup program prioritas di bidang non-infrastruktur, seperti, Peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan (LPM, RT/RW, dan PKK), Pelatihan bagi kader Posyandu, guru PAUD, serta kader BKB, BKR, BKL, dan UPPKA untuk meningkatkan kualitas layanan masyarakat, Pembinaan adat, keagamaan, dan kepemimpinan berbasis Babaliak Kasurau bagi generasi muda Kecamatan MKS, Pengadaan alat tulis kantor dan penerapan Sistem Informasi Posyandu (SIP) guna mendukung kegiatan ILP Posyandu di kecamatan, Dukungan bagi lembaga adat dan budaya, termasuk LKAAM Kecamatan dan Bundo Kanduang, dan Pemberian tambahan makanan bagi baduta berisiko stunting dan ibu dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting.
Musrenbang ini juga dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi, anggota DPRD, Kepala SKPD, Forkopimcam, serta tokoh masyarakat lainnya. (pry)
Komentar