BUKITTINGGI, METRO–PT. Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Jam Gadang (Perseroda) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tutup buku tahun 2024 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Santika, Selasa (18/3).
RUPS ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dan dihadiri oleh Dewan Pengawas Syariah serta para pemegang saham.
Dalam rapat tersebut, Komisaris Utama Rismal Hadi menyampaikan apresiasi terhadap kinerja direksi dan seluruh jajaran yang berhasil menjadikan BPRS Jam Gadang sebagai salah satu bank terbaik di Sumatra Barat dan Indonesia dalam mendukung ekonomi masyarakat kecil.
“Pertumbuhan BPRS Jam Gadang terus meningkat sejak didirikan. Terlebih setelah periode 2015-2020, di mana permodalan yang diberikan semakin mempercepat perkembangan bank ini hingga saat ini,” ujarnya.
Seiring dengan akan berakhirnya masa jabatan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada Mei mendatang, RUPSLB juga membahas laporan keuangan dan pengawasan, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam aset dan pembiayaan.
Pada periode 2021-2024, tercatat, Aset meningkat dari Rp50 miliar (2021) menjadi Rp124 miliar (2024), Pembiayaan naik dari Rp36 miliar (2021) menjadi Rp95 miliar (2024).
Direktur Utama Feri Irawan menegaskan bahwa BPRS Jam Gadang terus berkembang dengan kinerja yang melampaui target. Berdasarkan audit Kantor Akuntan Publik Bustaman, Ezeddin & Putranto, bank ini mencatat pencapaian yang kuat, di antaranya, Total aset per 31 Desember 2024: Rp124,1 miliar (103,37% dari target), Total pembiayaan: Rp95,06 miliar (110,05% dari target).
Kemudian, Penghimpunan dana pihak ketiga: Rp69,26 miliar (104,93% dari target), Laba operasional sebelum pajak dan zakat: Rp2,73 miliar (105,19% dari target), Jumlah rekening tabungan aktif: 30.925 rekening.
Pada tahun 2025, BPRS Jam Gadang berencana meluncurkan berbagai inovasi layanan, termasuk, Mobile Banking dan QR Code untuk mempermudah transaksi nasabah, Penyaluran Pembiayaan KUR, mendukung akses pembiayaan bagi UMKM, Tabungan Mudharabah, berbasis prinsip bagi hasil sesuai syariah.
Ketua Dewan Pengawas Syariah, Buya Gusrizal Gazahar, menegaskan bahwa sistem syariah yang diterapkan BPRS Jam Gadang terus berkembang dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam.
“Kami terus melakukan pengawasan agar bank ini bebas dari riba dan benar-benar menjadi solusi ekonomi bagi umat,” ujarnya.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, yang juga merupakan pemegang saham pengendali, menilai bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) BPRS Jam Gadang masih jauh lebih rendah dari standar OJK, menandakan bank ini dalam kondisi sehat.
“Bank ini didirikan untuk membantu ekonomi masyarakat, terutama agar mereka tidak terjebak praktik tengkulak. Kita harus memastikan modal terus bertambah agar semakin banyak warga yang terbantu,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan perbankan tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan politik, dan dividen yang dihasilkan harus disalurkan dengan baik agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selain pembahasan bisnis, dalam RUPS Luar Biasa, Wali Kota Bukittinggi diberikan mandat untuk berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait perpanjangan atau pergantian komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, BPRS Jam Gadang juga menyerahkan bantuan CSR kepada KAN Aua Birugo, KAN Tigo Baleh, KAN Mandiangin, KAN Koto Selayan, dan KAN Guguak Panjang.
Dengan berbagai inovasi dan pertumbuhan yang konsisten, BPRS Jam Gadang optimistis akan terus menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di Bukittinggi dan sekitarnya. (pry)
Komentar