AGAM, METRO–Bupati Agam, Ir H Benni Warlis MM Dt. Tan Batuah, menggelar audiensi dengan Badan Pengelola Geopark Sianok-Maninjau di Mess Pemkab Agam, Bukittinggi, Sabtu (15/3).
Pertemuan tersebut membahas upaya untuk menjadikan Geopark Sianok-Maninjau sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Badan Pengelola Geopark Sianok-Maninjau, Ahmad Fadli, mengungkapkan bahwa pengakuan internasional dari UNESCO akan memberikan manfaat besar, terutama dalam pengembangan geoturisme.
Dengan status sebagai UNESCO Global Geopark, kawasan ini akan menarik lebih banyak wisatawan dan mempercepat perkembangan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, serta pelestarian lingkungan dan budaya.
“Kami berharap Geopark Sianok-Maninjau bisa mencapai status global, ini bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat dalam mengembangkan ekonomi berbasis pariwisata,” ujar Ahmad Fadli.
Bupati Agam menyambut positif inisiatif ini dan menegaskan bahwa Kabupaten Agam memiliki potensi luar biasa untuk berkembang. Saat ini, Geopark Sianok-Maninjau telah berstatus geopark nasional, dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk membawa kawasan ini ke tingkat global.
“Yang penting bagaimana kita mengemasnya dengan baik agar memiliki daya tarik internasional. Geopark ini memiliki nilai sejarah, biologi, geografi, serta adat dan budaya yang sangat kaya. Dengan pengelolaan yang tepat, ini bukan hanya akan menjadi wisata edukasi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” kata Bupati Benni Warlis.
Bupati juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas infrastruktur, promosi internasional, dan keterlibatan masyarakat dalam pelestarian serta pengelolaan kawasan geopark.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, ia optimistis Geopark Sianok-Maninjau dapat segera mendapatkan status UNESCO Global Geopark, yang akan memperkenalkan kawasan ini ke dunia internasional dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta kelestarian alam dan budaya daerah. (pry)