BUKITTINGGI, METRO–Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, mengungkapkan bahwa pengumpulan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi belum maksimal.
Menurutnya, meskipun potensi zakat Kota Bukittinggi diperkirakan mencapai Rp 20 miliar per tahun, realisasi pengumpulan zakat baru mencapai sekitar Rp 2,5 miliar atau hanya 10 persen dari potensi yang ada.
Dalam wawancara pada Kamis (6/3), Ibnu Asis menjelaskan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Ibnu Khaldun, Jawa Barat, menunjukkan angka fantastis terkait potensi zakat di kota ini.
“Potensi zakat Kota Bukittinggi itu sangat besar, namun pengumpulan zakat yang berhasil dihimpun baru mencapai 10 persen saja,” kata Ibnu.
Sebagian besar dana zakat yang berhasil terkumpul berasal dari aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Bukittinggi, yang menyumbang sekitar 80 persen dari total zakat yang berhasil dihimpun.
Sementara itu, data yang diperoleh Baznas menyebutkan ada sekitar 2.000 titik potensi zakat yang belum tergali maksimal di Bukittinggi.
Ibnu Asis menyatakan bahwa kondisi ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Baznas Bukittinggi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang berpotensi untuk membayar zakat. Hal ini, menurutnya, akan berkontribusi pada pengumpulan zakat yang jauh lebih besar.
“Potensi ini perlu dimaksimalkan agar zakat yang terkumpul bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Ibnu.
Komentar