AGAM, METRO–Pemerintah Kabupaten Agam mengimbau petani Keramba Jaring Apung (KJA) di sekitar Danau Maninjau untuk sementara waktu tidak menebar bibit ikan. Langkah ini diambil guna mencegah kematian massal ikan, yang disebabkan oleh berkurangnya kadar oksigen dalam air akibat cuaca ekstrem.
“Tunda dulu penebaran bibit ikan agar tidak mengalami kematian massal yang berujung pada kerugian besar,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira, Rabu (12/2).
Ia juga meminta para petani untuk segera memanen ikan yang sudah berukuran besar serta memindahkan ikan ke kolam air tenang guna menghindari dampak buruk dari kondisi ini.
Kondisi buruk di Danau Maninjau disebabkan oleh angin kencang dan hujan deras, yang membuat kadar oksigen di dalam air semakin menurun. Jika petani tidak mematuhi imbauan ini, kematian ikan massal bisa semakin meluas dan menyebabkan kerugian besar.
Saat ini, laporan menunjukkan bahwa sekitar 200-300 kilogram ikan sudah mati di Nagari Maninjau, dengan sebagian ikan terlihat mengapung atau mengalami stres.
Komentar