“Hasil produksi ikan di Agam dipasarkan tidak hanya di pasar tradisional Sumbar, tetapi juga ke provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Harga ikan rata-rata di tingkat petani mencapai Rp25 ribu per kilogram,” tambah Rosva.
Meski target produksi ikan untuk 2025 belum ditetapkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam telah merencanakan strategi untuk meningkatkan produksi.
Beberapa langkah yang akan dilakukan mencakup, pengembangan usaha budidaya ikan dengan produktivitas tinggi, terutama untuk komoditas bernilai ekonomis.
Kemudian, intensifikasi lahan seperti kolam air tenang dan minapadi, diversifikasi lahan non-perikanan, melalui pendekatan seperti tumpang sari (minapadi, baganangan, dan minaholti), serta peningkatan pembinaan dan penyuluhan langsung ke lapangan untuk mendukung petani ikan.
“Kami optimistis, dengan strategi ini, produksi ikan di Agam akan terus meningkat dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” tutupnya. (pry)
Komentar