AGAM, METRO–Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, meminta agar proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dilakukan lebih cermat dan strategis, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menjawab tantangan pembangunan ke depan. Hal tersebut disampaikan dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) RKPD 2026 yang digelar di aula Bappeda Agam, Kamis (23/1).
“RKPD 2026 harus mampu menjembatani transisi dua periode pembangunan jangka menengah. Penyusunannya perlu mempertimbangkan tantangan, isu strategis, serta sumber daya secara matang,” ujar Bupati.
Menurut Bupati, capaian pembangunan Kabupaten Agam selama beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) periode 2019–2024 meningkat dan kini berada di angka 74,44. Namun, angka tersebut masih di bawah rata-rata IPM Provinsi Sumatera Barat.
“Meski ada peningkatan, laju pertumbuhan IPM kita cenderung melambat. Ini menjadi tantangan besar bagi kita untuk terus mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tegasnya.
Dari sisi kesejahteraan masyarakat, angka kemiskinan di Kabupaten Agam lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata Sumatera Barat. Hal ini memerlukan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pengurangan kemiskinan.
Bupati Agam menekankan pentingnya langkah inovatif untuk menjawab tantangan pembangunan pada 2026, di antaranya, peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan, pengembangan UMKM dan pariwisata, serta, penguatan Nagari Madani
“Kita harus fokus pada upaya yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat, baik dalam pengentasan kemiskinan maupun peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan,” pungkas Bupati. (pry)