AGAM, METRO–Pemerintah Pusat mengalokasikan dana desa sebesar Rp100,93 miliar untuk 92 nagari (desa) di Kabupaten Agam, pada tahun 2025.
Dana tersebut akan tersebar di 16 kecamatan dengan jumlah yang bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing nagari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Kabupaten Agam, Handria Asmi, menjelaskan bahwa alokasi dana desa ini berdasarkan Permendes PDTT Nomor 108 Tahun 2024 tentang pengalokasian, penggunaan, dan penyaluran dana desa untuk tahun anggaran 2025.
“Dana yang diterima setiap nagari bervariasi, mulai dari Rp653 juta hingga Rp2,73 miliar. Contohnya, Nagari Parik Panjang di Kecamatan Matur mendapatkan alokasi terendah, yaitu Rp653 juta, sementara Nagari Lubuk Basung di Kecamatan Lubuk Basung menerima alokasi tertinggi sebesar Rp2,73 miliar,” ujar Handria, didampingi Kepala Bidang Bina Keuangan dan Kekayaan Nagari DPMN Agam, Eko Purwanto.
Besaran dana desa yang dialokasikan dihitung berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan, serta kesulitan geografis di masing-masing nagari.
Handria mengungkapkan bahwa alokasi dana desa untuk Kabupaten Agam pada 2025 mengalami peningkatan sebesar Rp3,89 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, Agam hanya menerima alokasi Rp97,04 miliar, sementara pada 2025 jumlahnya meningkat menjadi Rp100,93 miliar.
“Bahkan, ada kemungkinan dana desa ini bertambah lagi di pertengahan tahun, seperti yang terjadi pada 2024. Awalnya alokasi hanya Rp94,15 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp97,04 miliar,” jelasnya.
Selain dana desa, Kabupaten Agam juga menerima Alokasi Dana Nagari (ADN) yang bersumber dari APBD. Pada 2025, ADN mencapai Rp91,03 miliar, meningkat Rp3,36 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp87,67 miliar.
Handria memastikan bahwa pencairan dana desa untuk 2024 sudah mencapai 100 persen. Meski begitu, data realisasi penggunaan dana untuk tahun tersebut masih dalam tahap pendataan.
Ia berharap alokasi dana desa yang meningkat ini dapat mendukung pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi di setiap nagari di Kabupaten Agam. (pry)