AGAM, METRO–Seorang warga Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengalami momen menegangkan ketika seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul secara tiba-tiba di bawah pohon tempat ia mengintai babi hutan. Kejadian ini terjadi pada Rabu (25/12) sekitar pukul 14.30 WIB.
Handika Saputra (32), yang tengah berburu di kawasan Jorong Batuang Panjang, terkejut saat melihat satwa liar dilindungi itu melintas tepat di bawahnya. Ia mengaku tidak bisa bergerak dan tubuhnya gemetar ketakutan.
“Saya sangat kaget. Tubuh saya terasa dingin seperti berada di dalam lemari es. Saya hanya diam di atas pohon setinggi 15 meter sambil berharap harimau itu tidak menyadari keberadaan saya,” ujar Handika saat ditemui di Lubuk Basung.
Menurut Handika, harimau tersebut hanya berjalan perlahan menuju area hutan tanpa memperhatikan dirinya. Setelah memastikan harimau pergi, Handika memutuskan turun dari pohon sekitar 30 menit kemudian.
“Saya turun dengan cara mundur sambil terus melihat ke belakang untuk memastikan harimau itu benar-benar sudah tidak ada,” katanya.
Setibanya di kampung, Handika segera melapor ke Wali Jorong Batuang Panjang, Fajri, dan memberi tahu rekan-rekannya sesama pemburu.
Wali Jorong Batuang Panjang, Fajri, langsung melaporkan kejadian ini ke Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Kepala Resor, Rusdiyan P. Ritonga, menjelaskan bahwa kawasan tersebut berada di tepi Cagar Alam Maninjau yang merupakan jalur perlintasan harimau sumatera.
“Meskipun kemungkinan harimau tersebut hanya melintas, kami tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada jam aktif harimau dari pukul 16.00 WIB hingga 08.00 WIB,” ujar Rusdiyan.
Ia juga mengingatkan agar warga tidak melakukan perburuan babi hutan di kawasan hutan, karena babi adalah pakan utama harimau. Selain itu, tindakan tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. “Jangan berburu di kawasan hutan, karena itu dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem,” tambahnya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan konservasi untuk lebih waspada. Selain melindungi diri, menjaga kelestarian harimau sumatera yang masuk dalam daftar satwa terancam punah juga menjadi tanggung jawab bersama. (pry)
Komentar