AGAM, METRO–Setelah menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) untuk mustahik di Kabupaten Agam bagian Barat Senin (2/12) di aula utama Kantor Bupati Agam. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam kembali melanjutkan distribusi ZIS untuk mustahik di wilayah Agam bagian Timur, Selasa (3/12).
Penyerahan ZIS tersebut berlangsung di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, Bukittinggi dihadiri Bupati Agam diwakili Kepala Dinas Sosial Agam Yunilson untuk menyerahkan bantuan secara langsung kepada para mustahik.
Dalam sambutannya, Yunilson mengapresiasi langkah Baznas yang terus berperan aktif dalam mendistribusikan ZIS kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para mustahik sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Agam,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Agam juga secara resmi meluncurkan dua program Baznas, yaitu Kampung Tanggap Bencana (Katana) dan Madrasah Aman Tanggap Bencana (Mantab).
Peluncuran program ini ditandai dengan pemasangan rompi kepada perwakilan program serta penandatanganan komitmen bersama.
Bupati Agam juga turut memberikan apresiasi tinggi terhadap program Katana dan Mantab. Kedua program ini dinilai strategis dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Menurutnya, Kabupaten Agam yang memiliki karakter geografis rentan bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor, memerlukan program-program yang tidak hanya bersifat tanggap darurat tetapi juga proaktif dalam pencegahan.
“Dengan Katana, masyarakat di tingkat kampung akan mendapatkan pelatihan dan pembekalan tentang mitigasi bencana. Sementara itu, program Mantab akan memastikan lingkungan sekolah, khususnya madrasah, menjadi tempat yang aman sekaligus sarana edukasi untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini,” ucapnya.
Yunilson berharap dengan adanya program ini, Kabupaten Agam tidak hanya siap menghadapi bencana tetapi juga menjadi daerah percontohan bagi kabupaten lain dalam pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat.
Sementara itu, Kepala Baznas Agam, Isman Imran menjelaskan program Katana dan Mantab, diawali dengan pilot project di beberapa wilayah prioritas yang memiliki risiko bencana tinggi.
Program ini melibatkan pelatihan untuk relawan lokal, pemasangan perangkat mitigasi, dan simulasi kebencanaan yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Personal kita telah dilatih oleh Baznas Indonesia yang nantinya akan ditempatkan sebagai mentor di wilayah kampung tanggap bencana dan madrasah tanggap bencana. Insyallah tanggal 23 Desember 2024 kita sudah selesai melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat diwilayah yang telah kita tetapkan yang mana rencananya digelar di Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto,”katanya.
Sedangkan Mantab sambungnya, ditujukan untuk menciptakan lingkungan madrasah yang tanggap dan aman dari bencana.
“Kedua program ini kita harapkan dapat memperkuat ketahanan dan persiapan masyarakat Agam dalam menghadapi potensi risiko bencana,” ungkapnya. (pry)