AGAM, METRO–Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Agam yang diwakili oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hamdi ST, M.Eng, membuka Workshop Inovasi Daerah 2024 tahap kedua yang berlangsung di Aula Bappeda Padang Baru, Lubuk Basung, pada Kamis (7/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Wali Nagari, serta Kepala Puskesmas dari wilayah Agam Barat dan merupakan kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada 5 November 2024 di Hotel Balcone, Kecamatan Tilatang Kamang, untuk wilayah Agam Timur.
Dalam sambutannya, Hamdi ST M Eng menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan inovasi daerah yang berdampak positif.
“Inovasi tidak bisa dikerjakan sendiri. Dibutuhkan tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama. Inovasi bisa diwujudkan dengan cara-cara sederhana dan tidak selalu membutuhkan teknologi canggih atau biaya yang besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hamdi mengungkapkan beberapa kendala yang masih dihadapi dalam pengelolaan inovasi daerah, termasuk minimnya minat beberapa OPD untuk mengembangkan inovasi. Ia mendorong seluruh peserta untuk lebih aktif berinovasi dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan program yang sesuai dengan kewenangan daerah.
“Pemerintah pusat telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan daerah serta mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Agam, Rahmad Lasmono, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas aparatur sipil negara (ASN) dan kenagarian dalam mendorong terciptanya inovasi di tingkat daerah.
“Kegiatan ini kami bagi per wilayah, yakni Agam Timur dan Barat, agar hasilnya lebih optimal. Kami berterima kasih kepada OPD yang telah mengirimkan inovasi mereka untuk ditindaklanjuti dalam ajang Innovation Government Award (IGA) 2025,” kata Rahmad.
Workshop ini menghadirkan narasumber Muhammad Fadly, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman yang juga dikenal sebagai motivator inovasi di Sumatera Barat. Dalam paparannya, Fadly mengajak peserta untuk berpikir kreatif dan inovatif guna meningkatkan kinerja melalui langkah-langkah sederhana, baik dengan dukungan teknologi digital maupun non-digital.
Menurut Fadly, inovasi akan tumbuh subur dengan dukungan pemangku kepentingan, pimpinan yang progresif, serta lingkungan yang kondusif. Ia mencontohkan beberapa inovasi di Kabupaten Padang Pariaman yang bisa diterapkan di Agam, seperti program KOBERA (Keroyok Bersama Evan Olahraga) untuk membersihkan sampah sambil berolahraga, dan KOPI DESTA (Kolaborasi Pembinaan Desa Wisata) untuk memberdayakan pedagang kecil di tempat-tempat wisata daerah, Dubalang (Duduk Bersama Atasi Kenakalan Anak Nagari) untuk mengatasi masalah kenakalan remaja di tengah-tengah masyarakat.
“Kreativitas adalah kunci lahirnya inovasi. Setiap OPD bisa memulai dari permasalahan yang ada, seperti isu kepegawaian, kesehatan, lingkungan, atau masalah sosial lainnya. Yang terpenting, inovasi tersebut memiliki latar belakang yang jelas, tujuan, serta dampak yang nyata,” papar Fadly.
Kegiatan workshop ini diharapkan menjadi momentum bagi Kabupaten Agam untuk lebih proaktif dalam membangun inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, workshop ini juga diharapkan mampu menciptakan kebaruan dalam pelayanan publik melalui sinergi dan kolaborasi seluruh elemen pemerintahan, yang pada akhirnya dapat menjadi sumber insentif keuangan bagi pemerintah daerah. (pry)
Komentar