Gunung Marapi Naik Status Level Siaga, Warga Diminta Tenang dan Waspada

AGAM, METRO–Menyikapi Surat Edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, melalui Badan Geologi nomor 93/KM.05/BGL/2024 tanggal 6 November 2024 perihal tingkat aktivitas Gunung Marapi Pemerintah Kabupaten Agam mengumumkan bahwa status aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat telah dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak Rabu (6/11). pukul 15.00 WIB.

Pjs Bupati Agam Dr Endrizal SE MSi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang.

“Kami mengajak seluruh ma­syarakat untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti instruksi dari pemerintah. Tingkat Siaga ini mengharuskan kita semua untuk bersikap bijak, menjaga kondusifitas di tengah masyarakat, dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar.

Pemerintah Kabupaten Agam siap untuk terus berkoordinasi dengan BNPB serta instansi terkait guna memastikan keselamatan dan keamanan warga.”ung­kapnya.

Pjs Bupati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Agam akan terus memantau kondisi Gunung Marapi dan bersiaga untuk mengambil langkah-langkah darurat jika situasi memburuk. Pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Gunung Marapi untuk tetap me­ngikuti informasi resmi yang disampaikan oleh pihak berwenang, guna menjaga keselamatan bersama.

“Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diminta mengandalkan sumber resmi seperti aplikasi Magma Indonesia dan platform media sosial resmi PVMBG agar selalu mendapat informasi yang akurat mengenai perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Marapi”, ujarnya

Sementara itu dalam hal penanganan bencana, Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara menyampaikan beberapa rekomendasi utama dalam upaya menjaga keselamatan warga.

“Kepada warga dan pendaki gunung kita minta untuk membatasi akses wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi, untuk menghindari potensi bahaya”.

Penduduk yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama di saat curah hujan tinggi.

“Termasuk menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, serta melindungi mata dan kulit. Warga juga diharapkan menjaga kebersihan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu yang menumpuk guna menghindari kerusakan atau roboh”.

Lebih lanjut kepala BPBD Agam berharap masyarakat tidak terpengaruh dan terlibat dalam menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya atau narasi hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan. Semua pihak diimbau untuk tetap mematuhi instruksi resmi dari pemerintah daerah. (pry)

Exit mobile version