Pjs Wali Kota Bukittinggi Terima Tim SSGI, Fokus Persiapan Survei Status Gizi Balita dan Penurunan Stunting

AUDIENSI— Pjs Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, menerima audiensi dengan Enumerator SSGI tahun 2024 dalam rangka persiapan pengumpulan data status gizi Indonesia di Kota Bukittinggi, Senin (28/10) di Balaikota.

BUKITTINGGI, METRO–Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, menerima audiensi dari Enumerator Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 sebagai persiapan pengumpulan data gizi balita di Kota Bukittinggi.

Pertemuan ini dilangsungkan di Balai Kota Bukittinggi untuk membahas peran strategis survei ini dalam memberikan data valid sebagai dasar kebijakan penurunan stunting dan perbaikan status gizi masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Hani menegaskan pentingnya sinergi antara Dinas Kesehatan dan tim survei untuk memastikan data yang dikumpulkan benar-benar akurat.

“Di era sekarang, data memegang peran kunci dalam kebijakan. Kami butuh data valid dari survei lapangan yang terintegrasi ke aplikasi, sehingga kebijakan yang diambil tepat sasaran. Penting bagi tim survei dan Dinas Kesehatan untuk saling bekerja sama agar data yang terkumpul bisa dipercaya,” tegasnya.

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah survei nasional yang mengukur status gizi anak balita di Indonesia, termasuk stunting, wasting, underweight, dan overweight.

Untuk survei tahun ini, SSGI akan mengumpulkan data dari 600 rumah tangga yang tersebar di 60 blok sensus di Bukittinggi. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 38 hari.

Setelah audiensi, Hani langsung memimpin rapat evaluasi program percepatan penurunan stunting yang diikuti Asisten I Setdako, Kepala Dinas Kesehatan beserta timnya, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi.

Hani menyampaikan perlunya penguatan sinergi dan langkah-langkah konkret untuk mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan imunisasi pada anak-anak.

“Kita perlu memaksimalkan segala upaya untuk me­nurunkan angka stunting dan meningkatkan imunisasi. DP3APPKB telah gencar mela­kukan sosialisasi terkait pentingnya gizi seimbang, dan langkah selanjutnya adalah memperluas pemeriksaan kesehatan dari pintu ke pintu,” ujar Hani.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan para orang tua terkait manfaat imunisasi bagi anak.

“Kita harus sampaikan dengan jelas bahwa imunisasi ini penting untuk kesehatan dan ketahanan tubuh anak, juga sebagai investasi untuk generasi penerus yang sehat dan kuat demi masa depan Bukittinggi,” tambahnya. (pry)

Exit mobile version