Dalam ajang ini, Payakumbuh bersaing dengan 631 instansi yang terdiri dari 34 kementerian, 46 lembaga, 546 pemerintah daerah, dan 5 BUMN. Kota Payakumbuh berhasil masuk dalam 14 instansi terbaik dari 308 instansi yang berpartisipasi.
Pemko Payakumbuh mengikuti dua kelompok dalam PKRI, yaitu Pembinaan Inovasi oleh Instansi Pemerintah dan Keberlanjutan Inovasi. Tiga program unggulan dari Kota Payakumbuh yang masuk dalam Top Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) adalah SITARANG dari Dinas PUPR, Sipaduko dari Puskesmas Ibuh, serta Klinik Berhenti Merokok dari Puskesmas Padang Karambia.
Pj. Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas penghargaan ini, yang merupakan hasil kerja keras seluruh perangkat daerah, serta kolaborasi dengan berbagai pihak di Kota Payakumbuh. Penghargaan ini membuktikan bahwa inovasi dan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selalu menjadi prioritas kami,” ungkapnya.
Suprayitno menambahkan bahwa penghargaan tersebut juga menjadi dorongan bagi Pemko Payakumbuh untuk terus berinovasi dan memperkuat sinergi demi memastikan reformasi birokrasi yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya berkelanjutan dalam menjaga keberlanjutan dan replikasi inovasi pelayanan publik yang kami lakukan. Kami akan terus berupaya memberikan layanan yang lebih inklusif, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Gebyar Pelayanan Prima 2024 juga menandai peluncuran MPP digital di 139 kabupaten/kota se-Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi digital dalam pelayanan publik. Peluncuran ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pemerintah yang lebih cepat, mudah, dan transparan. (***)




















