BUKITTINGGI, METRO–Sebanyak 54 Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Merah Putih Kota Bukittinggi tahun 2024 telah memasuki tahapan pemusatan latihan yang berlangsung di “Desa Bahagia,” bertempat di Hotel Dymens, pada Jumat (9/8).
Wali Kota Bukittinggi, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Martias Wanto, menyampaikan bahwa rangkaian persiapan pengibaran bendera pusaka tahun 2024 terus berjalan dengan lancar. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, mulai dari seleksi hingga kini memasuki tahapan pemusatan latihan atau tantingan.
“Para Capaska yang terpilih ini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Hari ini mereka akan menjalani latihan intensif selama 10 hari ke depan, dengan fokus pada peningkatan disiplin. Dalam tahapan tantingan ini, Capaska akan dilatih untuk meningkatkan kepercayaan diri, kecintaan terhadap bendera, wawasan kebangsaan, serta bagaimana menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya,” ujar Martias Wanto.
Martias Wanto juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih para Capaska menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Latihan fisik tetap dilakukan, namun lebih menekankan pada bagaimana cara mengatasi situasi dan menempatkan diri dalam berbagai lingkungan. Intinya, para Capaska diharapkan dapat menjadi pribadi yang mandiri, berkarakter, beradab, dan berakhlak.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Martias Wanto mengimbau kepada seluruh Capaska untuk mengikuti semua arahan dan petunjuk dari para pelatih, agar dapat mengemban tugas kenegaraan dengan baik di Kota Bukittinggi, yang pernah menjadi ibu kota negara Indonesia. “Terima kasih kepada para pelatih dan seluruh pihak yang terlibat,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pasukan Pengibar Bendera Indonesia (PPI) Bukittinggi, Riki JP, menjelaskan bahwa ada beberapa perubahan dalam prosesi dan tahapan pengibaran bendera merah putih dalam rangka HUT RI sejak dua tahun terakhir. Sesuai rekomendasi dari BPIP, bendera pusaka kini langsung dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Namun, untuk Kota Bukittinggi tetap istimewa karena akan mengibarkan bendera pusaka yang dikombinasikan dengan bendera yang dijahit langsung oleh Ibu Fatmawati,” jelasnya.
Pada prosesi tantingan tahun ini, juga terdapat perbedaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana para orang tua Capaska mendapatkan bendera untuk dikibarkan di rumah masing-masing, difasilitasi oleh BPIP pusat. (pry)