JAKARTA, METRO–Anggota Bawaslu RI, Puadi menyampaikan peran mahasiswa dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) sangat penting. Ia mengatakan, peran mahasiswa sangat penting untuk memberikan kontribusi intelektual seperti mengedukasi pemilih dan turut mengawasi setiap tahapan pemilihan.
Menurutnya, penyelenggara Pemilu baik Bawaslu maupun KPU perlu bekerja sama dengan mahasiswa dalam memperkaya literasi keilmuan, salah satunya diskusi terkait sistem penegakan hukum Pemilu. “Saya senang karena hari ini kami bisa sekaligus melakukan pengawasan partisipasif kepada masyarakat terutama kepada mahasiswa. Adanya pakta integritas yang dibacakan mungkin bisa ditindaklanjuti dengan kolaborasi,” kata Puadi dalam Seminar Nasional Iblam School of Law di Perpusnas RI mengutip pada Minggu (4/8).
Untuk dunia pendidikan, ia menjelaskan, para akademisi dapat memberi sumbangsih dalam penyelesaian studi kasus yang ada di Bawaslu. Ia menceritakan saat ini Bawaslu sedang menginisiasi program klinik penegakan hukum Pemilu. Ia berharap para akademisi dapat memberikan masukan sekaligus kritik.
“Jadi Bawaslu sedang membuat klinik penegakan hukum pemilu nantinya, Bawaslu akan mengundang atau mengajak diskusi para akademisi atau expert dalam bidangnya, tentunya ketika kami memerlukan masukan berkaitan kasus,” jelas Puadi.
Berkaitan dengan sosialisasi hukum Pemilu, ia menceritakan, Bawaslu dalam beberapa hari ini fokus untuk sosialisasi lomba debat penegakan hukum Pemilu. “Teman-teman IBLAM bisa saja bekerja sama bukan lihat hadiahnya tapi bagaimana masyarakat bisa turut serta dalam penegakan hukum Pemilu ini,” ujar Puadi.