AGAM, METRO–Wirid mingguan Korpri Agam pada Jumat (2/8) membahas pentingnya kesadaran tentang saksi-saksi yang akan mempengaruhi pengadilan Allah di hari akhir.
Mubalig Agam, Ustaz Muhammad Abdi, MM, menjelaskan hal-hal yang akan menjadi saksi di pengadilan Allah, yakni bumi, waktu, lidah, seluruh anggota tubuh dan amal saleh.
Menurutnya, saksi pertama yang akan hadir di pengadilan Allah nantinya adalah bumi. Bumi akan menjadi saksi atas semua perbuatan manusia.
“Setiap tindakan yang dilakukan di atas bumi ini akan dicatat dan dibawa sebagai bukti di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu rendah hati dan tidak sombong,” ucapnya.
Dikatakan, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang menyadari kesalahannya dan bertaubat, dibandingkan dengan mereka yang hanya ahli ibadah namun merasa sombong.
“Kesombongan akan menghalangi seseorang dari jalan yang benar dan mengurangi nilai ibadah mereka di hadapan Allah,” sebutnya.
Saksi kedua lanjutnya, adalah waktu. Dalam ceramahnya, beliau mengutip ayat Al-Qur’an, persisnya Surah Al-Asr. Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Ustaz Abdi menegaskan bahwa waktu akan menjadi saksi atas bagaimana manusia menggunakan waktu yang diberikan Allah.
“Waktu yang terbuang dengan sia-sia akan menjadi bukti di pengadilan Allah. Hanya mereka yang menggunakan waktu untuk amal saleh dan menasehati sesama yang akan selamat dari kerugian,” jelasnya.
Lidah menjadi saksi ketiga pengadilan Allah. Di akhirat nanti, lidah akan menyampaikan apa-apa ucapan baik buruk yang telah dilakukan manusia di muka bumi.
“Keempat, ketika lidah tak mau bersaksi, maka dalam surat Yasin menyebut, seluruh anggota tubuh akan berbicara dan bersaksi di pengadilan Allah,” ucapnya.
Ditambahkan, setiap amal saleh yang diperbuat manusia katanya, juga akan menjadi saksi yang meringankan di pengadilan Allah nantinya.
“Untuk itu jalanilah kehidupan dengan sebaik-baiknya. Jangan hitung-hitung amal saleh yang diperbuat. Namun, bermanfaatlah untuk orang lain,” tutupnya. (pry)