AGAM, METRO–Festival Danau Maninjau (Fesdama) ke-3 yang berlangsung pada Selasa (30/7) disambut antusias oleh masyarakat. Festival ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM, yang menandai pembukaan dengan pemukulan tambua tansa, alat musik tradisional Minangkabau.
Pengunjung dapat menikmati tradisi Bahondoh, eksibisi baju kuruang basiba, permainan tradisional, penampilan kesenian, simuntu, serta seminar yang semuanya menggambarkan kekayaan budaya Minangkabau.
Selain sebagai hiburan, acara ini juga berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya, terutama bagi generasi muda.
Dalam sambutannya, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, menegaskan bahwa Fesdama selaras dengan visi dan misi Kabupaten Agam untuk mempromosikan kehidupan masyarakat yang madani, berdasarkan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Fesdama memiliki peranan penting dalam pelestarian nilai-nilai luhur kebudayaan bagi generasi muda, sebagai sarana peningkatan kreativitas anak nagari, serta sebagai platform untuk mengembangkan dan mempromosikan UMKM kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan,” ungkap Andri Warman.
Bupati Andri Warman juga mengajak seluruh masyarakat, terutama para niniak mamak, untuk berperan aktif dalam menjaga dan memelihara adat istiadat serta menjalankan adat budaya salingka Nagari di Kabupaten Agam.