Stasiun Lambuang
Ini dia destinasi wisata terbaru di Kota Bukittinggi. Merupakan pusat kuliner terpadu terbesar di Sumatera Barat yang diresmikan Maret 2024 lalu oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Bukan hanya terbesar secara kuantitas dengan 116 gerai, tapi juga kualitas karena Stasiun Lambuang Bukittinggi hadir dengan format modern terpadu dikemas secara profesional.
Stasiun Lambuang menjadi prestasi ekonomi di Bukittinggi dengan menaikkan level pedagang kaki lima menjadi pedagang permanen.
Stasiun Lambuang berada di pusat kota bekas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang disulap menjadi konsep pengelolaan wisata kuliner terpadu terpusat pertama di Sumbar.
“Kami ingin mengambil peluang wisata kuliner yang dikemas lebih profesional dengan tetap mempertahankan kearifan lokal sesuai kebutuhan pengunjung,” kata Wako Erman Safar
Taman Wisata Panorama Baru
Sebenarnya taman ini sudah lama dibuka, namun kali ini benar-benar kembali diupgrade dan menjelma menjadi destinasi wisata terviral di Bukittinggi.
Hanya berjarak sekitar 5,2 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi, Taman Wisata Panorama Baru menawarkan sensasi nuansa alam asri yang siap memukau pengunjung.
Pengunjung akan dimanjakan dengan kecantikan tebing ngarai yang memanjang dan hijaunya pohon-pohon rindang di sepanjang mata memandang. Seperti apa sensasinya?
Berada di ketinggian 950,6 Mdpl dan jauh dari hiruk pikuk kota, membuat kualitas udara di Taman Wisata Panorama Baru terasa sangat sejuk.
Ditambah dengan alam yang masih asri, tentu menjadikan lokasi ini sangat cocok untuk menjadi spot healing bagi pengunjung yang jenuh dengan rutinitas dan aktivitas sehari-hari.
Taman Wisata Panorama Baru yang disebut sebagai salah satu puncak di salah satu Ngarai itu, juga memberikan jarak pandang dengan cakupan yang sangat luas dan menawan.
Lobang Jepang
Bunker yang dibuat pada zaman penjajahan Jepang ini akan membuat wisata sejarah Anda semakin lengkap. Lubang yang berjarak sekitar 40 meter di bawah Ngarai Sianok ini mempunyai panjang 1.470 meter.
Uniknya dari lubang ini adalah adanya terowongan sebanyak 21 buah. Di dalamnya, Anda akan mendapati 21 terowongan yang pada zaman dahulu digunakan untuk tempat tinggal, tempat amunisi, ruang pertemuan, dapur, ruang penyergapan, ruang tahanan, sekaligus ruang penyiksaan.
Di tempat ini, Anda akan merasakan betapa perjuangan para pahlawan kita sangat berat di bawah tekanan Jepang. (pry)




















