Bukittinggi Luncurkan Program Tabungan Utsman 2024, Tergetkan Lebih 2.200 Nasabah

Tabungan Utsman—Pemko Bukittinggi dibawah kepemimpinan Walikota Erman Safar ersama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Jam Gadang merealisasikan kembali Program Tabungan Utsman untuk tahun 2024 untuk pembiayaan syariah dalam rangka permodalan usaha masyarakat.

BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Jam Gadang merealisasikan kembali Program Tabungan Utsman untuk tahun 2024 untuk pembiayaan syariah da­lam rangka permodalan usaha masyarakat.

“Untuk 2024 ini, Pem­kot Bukittinggi menganggarkan subsidi untuk Ta­bungan Utsman sebesar Rp 2,5 miliar. Dengan subsidi itu, ditargetkan Tabu­ngan Utsman dapat dimanfaatkan oleh 2.200 le­bih nasabah,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Senin (20/5).

Ia menyebut masya­rakat pengguna Tabungan Utsman dari kalangan pedagang kecil itu bisa memanfaatkan pinjaman dengan total Rp 16 miliar.

“Pemkot bersama BPR Syariah Jam Gadang kem­bali menyediakan pembiayaan syariah, yang da­pat membantu permodalan masyarakat Kota Bukittinggi, dalam rangka me­ningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masya­rakat,” kata Erman.

Erman yang langsung menggagas program pem­biayaan tanpa tambahan biaya dan agunan mengharapkan mampu membantu ekonomi warga di kota Bukittinggi.

“Ini program dari hati untuk membantu masya­rakat, menghindari diri dari rentenir dan praktek riba,” kata dia.

“Semoga uang yang dipinjam, benar-benar untuk modal usaha, sehingga keuntungannya dapat dinikmati untuk kebutuhan sehari hari,” kata Erman menambahkan.

Komisaris Utama BPRS Jam Gadang, Feri Irawan mengatakan ini merupakan tahun ketiga program Tabungan U­ts­man. Program ini menjadi percontohan bagi daerah lain pemerintah daerah lainnya.

“Untuk tahun 2024 ini, nasabah Tabungan Uts­man memang dikenakan margin ringan. Biaya yang dikeluarkan nasbah itu digunakan untuk untuk asu­ransi, materai dan admi­nistrasi lainnya,” katanya.

Ia menyebut ada margin sebesar 19 persen dengan 17,5 persennya disubsidi pemerintah dan 1,5 persen lainnya dilunasi nasabah dan hanya dibayar sebanyak satu kali peminjaman. (pry)

 

Exit mobile version