Khatam Al-Qur’an ini sejalan dengan program unggulan Bupati Agam di sektor keagamaan, bahkan menjadi warisan takbenda yang sudah diakui nasional.
“Khatam bukan akhir dari pendidikan Al-Qur’an, tapi awal untuk menjadi lebih baik dalam mengamalkannya,” kata Yunilson.
Untuk itu, dia berpesan kepada santri yang dikhatam agar meningkatkan kemampuannya, dengan melanjutkan pendidikan tahfiz.
Kini Pemkab Agam tengah gencar mengembangkan rumah tahfiz, kita harap santri bisa belajar di rumah tahfiz yang sudah ada di nagari,” katanya. (pry)
Laman 2 dari 2