Marapi Terus Erupsi, Warga Rasakan Gempa, Dentuman Hingga Suara Bergemuruh

ERUPSI— Penampakan Gunung Marapi yang terus alami erupsi sejak awal Desember 2023 yang lalu.

BUKITTINGGI, METRO–Gunung Marapi  belum berhenti mengalami erupsi. Bahkan Sabtu (6/1) ma­lam, warga di sekitar pinggang gunung setinggi 2.891 mdpl itu merasakan gempa, dentuman dan suara bergemuruh.

“Tadi malam sekitar jam 20:45 WIB setidaknya tiga kali terjadi dentuman keras, warga kami me­nyaksikan adanya cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi. Ini menjadi ketakutan warga karena tidak adanya peringatan dini erupsi kapan terjadi,” kata Kepala Nagari atau Desa Bukit Ba­tabuah, Kecamatan Can­dung, Agam, Firdaus, Ming­gu (7/1).

Ia mengatakan, selain cahaya seperti percikan api, Gunung Marapi juga menimbulkan suara gemuruh dengan periode cu­kup lama terdengar.

“Suara gemuruh terdengar sampai sekitar 10 menit, Bahkan sebagian warga merasakan adanya getaran seperti gempa bumi saat dentuman. Pintu rumah sampai bergo­yang. Sebagai kepala desa saya mengkhawatirkan keselamatan warga jika erupsi terus saja terjadi,” kata dia.

Firdaus tetap mengimbau warganya yang berada persis di pinggang Gunung Marapi untuk tetap waspada. Namun ia me­nyayangkan, minimnya informasi soal kondisi Marapi.

“Selama ini info yang kita terima itu setelah gunung meletus. Kalau bisa kami meminta ada kete­rangan saat status Marapi terus meningkat. Jadi kami bisa lakukan langkah antisipasi,” katanya.

Sementara itu Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat lebih dari 100 kali terjadi letusan sejak periode erupsi awal di awal Desember 2023.

“Total hingga saat ini terjadi 113 kali letusan Gunung Marapi sejak Minggu (3/12) 2023. 107 kali pada Desember 2023 dan enam kali di 2024 termasuk tiga kali pada hari Sabtu (6/1),” kata petugas PGA, Teguh Pur­nomo dalam catatannya.

Dalam imbauannya, sesuai Permen ESDM nomor 15 tahun 2011, warga di pemukiman diminta untuk tetap tenang karena saat ini Gunung Marapi berada di level waspada yang artinya masyarakat masih bisa melanjutkan aktivitas dengan me­ning­katkan kewaspadaan.

“Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah atau di radius tiga kilometer, jangan menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumber­nya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” katanya.

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 silam dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang dari kalangan pendaki yang terjebak saat gunung mengalami letusan. (pry)

Exit mobile version